The Boy Who Harnessed the Wind adalah sebuah film drama biografi tahun 2019 yang ditulis, disutradarai dan dibintangi oleh Chiwetel Ejiofor.
Film berdurasi 1 jam 53 menit ini adalah debut Ejiofor sebagai sutradara sinema fitur, yang ceritanya berdasarkan pada memoar dengan judul sama oleh William Kamkwamba dan Bryan Mealer.
Selain Ejiofor, film ini menampilkan Maxwell Simba sebagai Kamkwamba, Aissa Maiga, Lily Banda, Robert Agengo, Joseph Marcell, Noma Dumezweni, Lemogang Tsipa, Philbert Falakeza, Kelvin Maxwell Ngoma, dan Melvin Alusa.
Trywell Kamkwamba: Democracy. Democracy is just like imported cassava. It rots quickly.
((( spoiler alert )))
Kisah hidup Kamkwamba dari Kasungu, Malawi, adalah sumber inspirasi yang membangkitkan semangat dan menyoroti kekuatan tekad dan inovasi manusia dalam mengatasi tantangan hidup.
Dalam perjalanan panjangnya, William mampu mengubah nasib desanya yang dilanda kemiskinan dan kekeringan melalui keberanian, pengetahuan, dan semangat yang tak tergoyahkan.
Sebagai seorang anak muda dari keluarga petani, William memiliki bakat dalam memperbaiki radio untuk teman-teman dan tetangganya.
Waktu luangnya dihabiskan untuk mencari komponen elektronik yang masih bisa digunakan di tempat pembuangan barang-barang bekas setempat.
Namun, hidupnya berubah drastis ketika sia dilarang masuk sekolah karena kedua orang tuanya tidak mampu membayar uang sekolahnya.
Meski demikian, William membujuk guru sainsnya, agar dia tetap bisa mengikuti pelajaran dan mendapatkan akses ke perpustakaan sekolah, tempat dia belajar teknik elektro dan produksi energi.
Pada pertengahan tahun 2000-an, tanaman keluarga William gagal akibat kekeringan, dan kelaparan yang menyertainya menghancurkan desa, memicu kerusuhan karena ulah pemerintah.
Keluarga William juga dirampok, kehilangan persediaan biji-bijian yang sudah sedikit. Orang-orang mulai meninggalkan desa tersebut, termasuk saudara perempuan William.
Bertekad menyelamatkan desanya dari kekeringan, William menyusun rencana untuk membangun turbin angin yang bisa menggerakkan pompa air yang rusak.
Prototipe kecilnya berhasil, tapi untuk membangun turbin yang lebih besar, William harus mendapatkan izin dari ayahnya, Trywell, untuk membongkar sepeda keluarga sebagai sumber suku cadang.
Trywell menganggap itu sia-sia, dan memaksa William bekerja di ladang. Setelah harapan seolah hilang, ibunya, Agnes, campur tangan mendorong Trywell untuk mempertimbangkan kembali.
William dan ayahnya akhirnya berdamai. Dengan bantuan teman-temannya dan sedikit warga desa yang tersisa, mereka membangun turbin angin berukuran penuh demi musim panen berikutnya.
Agnes Kamkwamba: When do we stop losing?Â
Keberhasilan William dalam mengatasi tantangan dan menciptakan perubahan di tengah kemiskinan dan bencana mengajarkan kita beberapa pelajaran berharga.
Tekad yang kuat dan semangat yang tak tergoyahkan bisa mengatasi segala rintangan. Meskipun dihadapkan pada keadaan yang sulit dan ditentang oleh banyak orang, William tak pernah menyerah.
Dia terus berjuang untuk mengejar impiannya, mencari solusi inovatif untuk mengatasi masalah desanya. Ketekunan dan ketabahan William adalah contoh nyata kekuatan tekad dan keyakinan diri.
Pendidikan adalah kunci untuk membuka pintu ke masa depan yang lebih baik. Meskipun dilarang masuk sekolah karena keterbatasan keuangan, William tidak menyerah pada nasibnya.
Dia dengan cerdik memanfaatkan sumber daya yang ada, seperti perpustakaan sekolah, untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuannya.
Ketenangan dan keberanian William dalam menghadapi rintangan ini menunjukkan betapa pentingnya akses pendidikan bagi setiap individu.
Pendidikan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman yang diperlukan untuk mengubah kehidupan seseorang dan mempengaruhi perubahan positif dalam masyarakat.
Inovasi dan teknologi sederhana bisa memiliki dampak yang luar biasa. Dalam situasi terbatas, William menggunakan barang-barang bekas yang ditemukannya di tempat pembuangan untuk berkarya.
Dia membuktikan bahwa dengan kecerdikan dan kreativitas, solusi sederhana bisa mengatasi masalah kompleks. Terkadang, hal-hal sederhana dan terjangkau bisa menjadi kunci keberhasilan.
Kisah William membangun turbin angin menjadi pengingat bahwa kita tidak selalu membutuhkan teknologi yang canggih untuk menghasilkan perubahan.
William memberikan inspirasi bagi kita semua untuk berpikir di luar kotak, berjuang melawan ketidakadilan, dan menciptakan perubahan yang positif dalam masyarakat.
The Boy Who Harnessed the Wind earns its predictably uplifting arc through strong performances and impressive work from debuting director Chiwetel Ejiofor.
(Critics Consensus, Rotten Tomatoes)
Film ini tayang premiere di Festival Film Sundance tahun 2019, dan mulai streaming di sebagian besar wilayah di seluruh dunia di Netflix pada tanggal 1 Maret 2019.
Terpilih sebagai perwakilan Inggris untuk Film Fitur Internasional Terbaik di Academy Awards ke-92, namun film ini tidak masuk nominasi.
Berikut ini adalah cuplikan resmi film The Boy Who Harnessed The Wind, yang tayang di kanal YouTube Netflix. (*)
~ H.J.H.J.
#film #kemanusiaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H