Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Suplemen Informasi Veganisme, dalam "Live and Let Live"

15 Mei 2023   09:00 Diperbarui: 15 Mei 2023   21:45 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Live and Let Live (2013), foto dari Rotten Tomatoes.

Live and Let Live adalah sebuah film dokumenter tahun 2013 karya pembuat film dan sutradara Jerman Marc Pierschel, berdurasi 1 jam 20 menit.

Film ini mengikuti beberapa aktivis vegan dan mewawancarai pendukung vegan, mengeksplorasi alasan mengadopsi veganisme, dan bagaimana orang hidup sesuai dengan gaya hidup ini.

Live and Let Live adalah salah satu film yang bisa memberikan pandangan yang berbeda tentang pola makan vegan dan vegetarian.

Six people who have switched to veganism, including former butchers and factory farmers, share their stories to examine the relationship between animals and people.

Ada enam kisah berbeda yang disatukan, tentang individu yang menjadi vegan, dari seorang mantan tukang daging yang menjadi koki vegan, seorang mantan peternak yang memulai sebuah sanctuary, seorang atlet profesional, dan aktivis hak-hak hewan.

Hadir pula Melanie Joy, seorang sosiolog dan penulis buku "Why We Love Dogs, Eat Pigs, and Wear Cows: An Introduction to Carnism".

Kita bisa mendapatkan pandangan yang berbeda tentang pola makan vegan dan vegetarian, tidak hanya dari segi kesehatan, tetapi juga dari segi etika dan moral.

Informasi yang disampaikan adalah bahwa menjadi vegan atau vegetarian bukan hanya tentang memilih makanan yang sehat, tetapi juga tentang memilih untuk tidak menyakiti hewan dan lingkungan.

Kesan yang ditunjukkan adalah bahwa menjadi vegan atau vegetarian bukanlah hal yang mudah, tetapi membutuhkan perjuangan dan komitmen yang kuat.

Melalui kisah-kisah yang disajikan, penonton bisa melihat bagaimana keputusan untuk menjadi vegan atau vegetarian bisa mempengaruhi hidup seseorang secara keseluruhan.

Selain itu, kita juga bisa melihat bahwa menjadi vegan atau vegetarian bukanlah hal yang ekstrim atau aneh, tetapi merupakan pilihan yang dapat dilakukan oleh siapa saja.

Cerita ini juga bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin mempertimbangkan untuk menjadi vegan atau vegetarian. Sejumlah informasi menunjukkan bahwa menjadi vegan atau vegetarian bukanlah hal yang sulit atau tidak mungkin dilakukan, tetapi membutuhkan perencanaan makanan yang tepat dan komitmen yang kuat.

Beberapa orang sebagai narasumber mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan pola makan baru mereka, dan beberapa orang juga mengalami tekanan dari lingkungan sekitar yang tidak mendukung pilihan mereka.

Live and Let Live menunjukkan bahwa menjadi vegan atau vegetarian membutuhkan dukungan dan pemahaman dari lingkungan sekitar. Film ini bisa menjadi referensi yang baik bagi mereka yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang pola makan vegan dan vegetarian.

Melanie Joy - Sociologist & Psychologist: "When eating animals is not a necessity for survival which is the case in much of the world today, not all of the world but in much of the world today, then it is a choice and choices always stem from beliefs."

Ketika memakan hewan bukanlah kebutuhan untuk bertahan hidup seperti yang terjadi di sebagian besar dunia saat ini -tidak di seluruh dunia tetapi di sebagian besar dunia saat ini- maka itu adalah pilihan, dan pilihan selalu berasal dari keyakinan.

Pada tahun 2014, Live and Let Live ditayangkan, antara lain di Festival Film Milano ke-19, Tage des unabhngigen Films di Augsburg, dan Festival Film Utopianale di Hannover. Film ini menjadi seleksi resmi Crossroads Film Festival, dan dinominasikan untuk 'Cosmic Angel' di Cosmic Cine Film Festival.

Berikut ini adalah cuplikan dokumenter Live and Let Live yang tayang di kanal YouTube blackrabbitimages. (*)


~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun