Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Fokus pada Audio, dalam Dokumenter "32 Sounds"

11 Mei 2023   07:00 Diperbarui: 11 Mei 2023   06:54 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

32 Sounds adalah sebuah film dokumenter yang melingkupi dan pengalaman sensoris mendalam dari pembuat film Sam Green, yang mengeksplorasi fenomena dasar bunyi.

Film ini adalah sebuah meditasi tentang kekuatan suara untuk membengkokkan waktu, melintasi batas, dan secara mendalam membentuk persepsi kita tentang dunia di sekitar kita.

Hal ini tersedia dalam dua bentuk yang unik dan sama-sama menarik:

Satu untuk penonton langsung, lengkap dengan headphone individu untuk setiap penonton dan menampilkan narasi langsung oleh Sam Green dan musik asli langsung oleh JD Samson, dan satu lagi yang dirancang khusus untuk pengalaman di rumah yang benar-benar imersif.

32 Sounds (2022), foto dari Rotten Tomatoes.
32 Sounds (2022), foto dari Rotten Tomatoes.

Sam Green terinspirasi oleh film hibrida tahun 1993 berjudul Thirty-Two Short Films About Glenn Gould yang disutradarai oleh Franois Girard.

Film oleh Girard itu sendiri terinspirasi dari "Goldberg Variations" gubahan Bach, sebuah karya musik yang terdiri dari 32 bagian ketika dimainkan secara keseluruhan, dan menjadi karya andalan bagi pianis Glenn Gould.

32 Sounds sepenuhnya berfokus pada audio: bagaimana kita mendengarnya, mengapa hal itu mempengaruhi kita, dan berbagai cara dalam mendengarkan suara.

Film ini membahas tentang rekaman binaural, sebuah metode perekaman yang memasang mikrofon pada telinga manusia sehingga menangkap arah suara yang lebih realistis.

Film 32 Sounds dimulai dengan cahaya merah muda dan denyut jantung, suara dari rahim, yang direkam oleh Aggie Murch.

Kemudian, film ini bergeser ke mode narasi, membahas teori Charles Babbage pada awal abad ke-19, yang berspekulasi bahwa tidak ada suara yang pernah mati, dan bahwa kita hanya perlu mesin dekode khusus untuk mengambil suara dari masa lalu.

Selanjutnya, kita mempelajari penemuan fonograf oleh Edison dan antusiasme liar serta spekulasi yang ditimbulkannya.

Green punya mitra yang cocok dalam penjelajah suara, JD Samson, yang bertanggung jawab atas soundtrack dan kadang-kadang muncul di layar.

Kita juga bisa mendengarkan beberapa karya, antara lain oleh Annea Lockwood, Pauline Oliveros, John Cage, dan Ruth Anderson.

Materi film ini tidak selalu berat. Di tengah film, Green dan Samson mengubah ruang teater menjadi semacam diskotek, dengan campuran musik dari Donna Summer dan Cerrone.


32 Sounds tayang perdana pada bulan Januari 2022 di Sundance Film Festival. (*)

~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun