Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Dampak Perang terhadap Identitas Keluarga, dalam "Incendies"

8 Mei 2023   09:00 Diperbarui: 8 Mei 2023   09:07 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Melissa Dsormeaux-Poulin dan Maxim Gaudette dalam Incendies (2010), foto dari Rotten Tomatoes.

Denis Villeneuve adalah salah satu sutradara yang paling diminati dalam bisnis film, dan karya barunya Dune: Part Two akan hadir dalam beberapa bulan lagi.

Setelah Dune: Part One menjadi salah satu film terbesar yang pernah ditayangkan di bioskop tahun 2021, tidak mengherankan jika orang bertanya-tanya kemana arah karier Villeneuve selanjutnya.

Namun, mungkin film terbesar dari dia sejauh ini adalah Incendies yang dibuatnya lebih dari sepuluh tahun yang lalu.

Melissa Dsormeaux-Poulin dan Maxim Gaudette dalam Incendies (2010), foto dari Rotten Tomatoes.
Melissa Dsormeaux-Poulin dan Maxim Gaudette dalam Incendies (2010), foto dari Rotten Tomatoes.

Kisah film Incendies yang berdurasi 2 jam 11 menit dan bergenre drama misteri ini mengeksplorasi tema-tema seperti perang, trauma, identitas, dan keluarga.

Film ini menggambarkan kisah seorang ibu yang mencari putranya dan suaminya yang telah lama hilang di tengah perang saudara di Timur Tengah, sementara putrinya sendiri mencari makna dari masa lalu ibunya yang penuh dengan trauma.

Melalui kisah ini, kita bisa melihat kompleksitas hubungan antar keluarga, agama, dan kebudayaan di kawasan Timur Tengah.

Film ini menggambarkan betapa perang dan kekerasan bisa merusak dan menghancurkan banyak aspek kehidupan, termasuk keluarga dan identitas individu.

Nawal, tokoh sang ibu, diperlihatkan mengalami trauma yang mendalam akibat perang dan kekerasan yang dia alami, dan berusaha mencari makna dari masa lalunya yang penuh dengan rahasia.

Dalam pencariannya, Nawal menemukan identitas putranya yang selama ini tidak dia ketahui, dan menemukan bahwa putranya itu telah menjadi bagian dari perang yang dia perjuangkan.

Ini menggambarkan betapa perang bisa merusak dan mengubah hidup seseorang, bahkan hingga merubah identitas diri sendiri. Namun, film ini juga menunjukkan betapa cinta dan kasih sayang bisa tetap ada meskipun dalam situasi yang paling suram sekalipun.

Meskipun Nawal pernah dihina dan dicederai oleh putranya, dia tetap mencintai dan memaafkannya.

Dan meskipun Nihad, sang putra dan ayah yang telah melakukan kejahatan terhadap ibunya dan adik-adiknya, juga merasa bersalah, dia tetap merindukan cinta dan kasih sayang dari keluarganya.

Melalui kisah ini, kita diingatkan bahwa di tengah konflik dan perbedaan, kita bisa menemukan cara untuk memaafkan dan mencintai satu sama lain, meskipun dalam situasi yang paling sulit.

Denis Villeneuve saat produksi film Incendies (2010), foto dari Rotten Tomatoes.
Denis Villeneuve saat produksi film Incendies (2010), foto dari Rotten Tomatoes.

Incendies menceritakan banyak kisah, yang masing-masing dimulai di lokasi berbeda pada titik waktu berbeda, dan saya sendiri baru bisa 'nyambung' dengan jalan cerita film ini setelah menontonnya dua kali.

Seperti halnya tokoh-tokoh dalam film tersebut harus melihat ke masa lalu, penonton juga harus melihat kehidupan para tokoh tersebut dalam film yang banyak menggunakan kilas balik ini.

Meski Incendies ini terasa berantakan, terlalu panjang, dan agak melodramatis, namun kelemahan itu menjadi tidak terlalu penting dibandingkan dengan akting impresif dan dampak emosional yang menghancurkan (Critics Consensus, Rotten Tomatoes).

Denis Villeneuve menulis naskah Incendies bersama Valerie Beaugrand-Champagne, diadaptasi dari naskah drama karya Wajdi Mouawad's dengan judul yang sama.

Film ini menampilkan Lubna Azabal, Mlissa Dsormeaux-Poulin, Maxim Gaudette, dan Rmy Girard, ditayangkan perdana di Festival Film Venice dan Toronto pada bulan September 2010, dan rilis di Quebec tanggal 17 September 2010.

Tahun 2011, Incendies mendapat nominasi di Academy Award untuk kategori Best Foreign Language Film. Meskipun Villeneuve telah membuat film-film besar setelah Incendies (2010), film ini tetap terasa seperti karya terbesarnya. (*)


( Referensi )

~ H.J.H.J.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun