Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Peter Pan & Wendy": Remake Disney Live-Action yang Tepat

30 April 2023   19:11 Diperbarui: 6 Mei 2023   18:33 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Animasi klasik diperbarui dengan hati dan kegembiraan dalam film "Peter Pan & Wendy", yang dibintangi oleh Jude Law, Ever Anderson, dan Alexander Molony.

Sutradara David Lowery sekali lagi menunjukkan cara yang tepat membuat sebuah remake animasi Disney menjadi film Live-Action.

Remake live-action klasik animasi Disney terkadang berhasil, terkadang tidak.

Beberapa di antaranya, seperti The Lion King dan Beauty and the Beast, hampir identik dengan versi animasinya, dan nampaknya hanya hadir untuk mengingatkan penonton kepada versi animasi cerita tersebut.

Namun, yang terbaik dari remake adalah ketika mereka memberikan sudut pandang baru pada cerita yang sudah kita kenal, dan mungkin 'tumbuh' dengan cerita tersebut, seperti Cinderella yang membuat kita memahami kemarahan ibu tiri jahat, Maleficent yang menunjukkan asal-usul salah satu penjahat ikonis Disney, dan bahkan Aladdin yang memberikan lebih banyak kekuatan pada karakter-karakternya daripada versi animasinya.

Poster film Peter Pan & Wendy (2023), foto dari Rotten Tomatoes.
Poster film Peter Pan & Wendy (2023), foto dari Rotten Tomatoes.

Pete's Dragon (2016) mungkin menjadi yang terbaik dari semua remake live-action.

Film tersebut disutradarai oleh David Lowery yang juga menjadi co-writer, setelah film breakthrough-nya Ain't Them Bodies Saints dan sebelum film-film sukses lainnya seperti A Ghost Story dan The Green Knight.

Melalui Pete's Dragon, Lowery membuktikan bahwa karya yang sudah dicintai bisa ditingkatkan dan dijadikan sebuah karya 'klasik' baru untuk generasi yang baru.

Lowery tidak terikat pada film asli, dan dia percaya bahwa cara untuk membuat cerita yang sama berkesannya dengan versi animasi Disney, adalah dengan mengambil risiko dan mencoba sesuatu yang baru, meskipun cerita tersebut sudah dikenal sejak kecil.

Remake Disney kedua Lowery ini, Peter Pan & Wendy, menghadirkan kembali Peter Pan, sebuah cerita yang sudah banyak di-remake selama bertahun-tahun, dan dengan sukses memberikan nafas baru pada cerita yang sudah sering didengar.

Film Peter Pan & Wendy dimulai seperti kebanyakan cerita yang adaptasi ulang: Wendy Darling (Ever Anderson) terjebak antara ingin tumbuh dewasa atau tetap mempertahankan masa kanak-kanak dan bermain seperti saudara laki-lakinya, Michael dan John (masing-masing diperankan oleh Jacobi Jupe dan Joshua Pickering).

Pada suatu malam sebelum Wendy pergi ke sekolah asrama, dia dikunjungi oleh Peter Pan (Alexander Molony), yang ceritanya telah didengar oleh mereka dari sang ibu, beserta temannya peri Tinker Bell (Yara Shahidi).

Dengan sedikit keajaiban fairy dust dan beberapa pikiran bahagia, anak-anak ini mengikuti Peter Pan dan Tinker Bell ke Neverland, tempat di mana anak-anak tidak pernah tumbuh dewasa, dan di mana Peter selalu dikejar-kejar oleh musuh bebuyutannya, Kapten Hook (Jude Law), beserta perwira pertamanya Mr. Smee (Jim Gaffigan), dan seluruh anak buah kapal.


Dalam adaptasi terbarunya dari cerita klasik J. M. Barrie, David Lowery dan co-writer Toby Halbrooks tidak sepenuhnya mengubah seluruh ceritanya, namun mereka mempersembahkan sesuatu yang layak untuk dieksplorasi lagi.

Memang, ini adalah cerita yang sudah diketahui banyak orang, namun dengan perubahan cerdas yang cukup signifikan dari versi animasi tahun 1953 dan sentuhan dari Lowery, film ini terasa segar.

Sebagai contoh, momen ketika anak-anak terbang menuju Neverland melalui (jam besar) Big Ben terasa seperti sesuatu yang 'baru' dibandingkan dengan kebanyakan adaptasi Disney yang sudah biasa.

Adegan cepat di mana Wendy mengingat masa kecilnya, dan membayangkan bagaimana hidupnya sebagai orang dewasa, terasa jauh lebih emosional dan kuat dibandingkan dengan film adaptasi Disney lainnya.

Lowery memastikan untuk menunjukkan kepada penonton, bahwa meskipun keabadian muda itu indah, tapi hidup yang telah dijalani dengan sepenuh hati juga sama indahnya.

Alyssa Wapanathk dalam film Peter Pan & Wendy (2023), foto dari Rotten Tomatoes.
Alyssa Wapanathk dalam film Peter Pan & Wendy (2023), foto dari Rotten Tomatoes.

Lowery dan Halbrooks juga menghabiskan waktu yang cukup lama, untuk mengeksplorasi hubungan antara Peter Pan dan Hook.

Saat Wendy berjuang untuk mencari jati dirinya antara anak-anak dan dewasa, dia melihat dua sisi yang sangat bertentangan: frustrasi tentang masa kanak-kanak yang abadi, dan bahaya kehilangan kegembiraan hidup dan semangat anak-anak.

Menempatkan Wendy sebagai pusat cerita ini daripada fokus ke Peter, sangat masuk akal, dan penampilan Anderson bisa memperlihatkan karakter Wendy yang seimbang.

Peter Pan & Wendy terasa seperti kita sedang menonton anak-anak bermain, dengan pilihan dialog yang memberi kesan bahwa ini semua mungkin hanya permainan yang dilakukan di dalam kamar.


Para pemeran lain, Molony dan Law, membantu dalam menunjukkan keseimbangan ini. Molony terkadang terlihat kaku, namun ia berhasil menampilkan Peter sebagai sosok yang menjanjikan, namun juga agak nakal, sambil tetap terlihat menyenangkan.

Tanpa mengada-ada bintang sejati di sini adalah Hook yang diperankan oleh Law, yang nampaknya senang memerankan karakter antagonis klasik Disney ini.


Belakangan ini kita telah melihat banyak sekali remake film dari Disney, termasuk Peter Pan yang diceritakan ulang setiap beberapa tahun sekali.

Namun dengan Peter Pan & Wendy, Lowery sebagai sutradara menunjukkan bahwa tidak ada yang salah dengan tetap berpegang pada naskah asli, selama itu memberikan identitas baru pada cerita dan memberikan alasan bagi penonton untuk tertarik mengikuti kisah ini sekali lagi.

Jon Favreau mungkin telah menemukan cara agar film-film ini menguntungkan, namun Lowery telah menunjukkan secara tepat, bagaimana Disney harus menangani proyek-proyek ini. (*)

~ H.J.H.J.

Peter Pan & Wendy tayang di Disney+

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun