Konon selama pra-produksi, dia memiliki banyak pertanyaan dan kritik terkait naskah, dan mendorong sutradara Davy Chou untuk mengidentifikasi beberapa klise tentang peran gender, kalimat rayuan, atau pakaian yang secara tidak sadar dia masukkan ke dalam karakternya.
Alhasil, karakter dalam film ini merupakan produk dari mereka berdua. Ini menunjukkan, kadangkala karakter dalam sebuah film bisa terbentuk dari hasil kolaborasi dengan banyak diskusi.
Entah kenapa, sebenarnya banyak hal yang tidak masuk akal dalam film ini. Namun sebagai penggemar film yang tampil beda, saya tetap menikmatinya meskipun dengan durasi terlalu panjang untuk film bernuansa independen.
Saking masih bingung dengan film ini, saya hanya bisa berbagi renungan di awal tadi, dan tidak tahu apakah film ini harus direkomendasikan atau tidak. Hehehe...
Mungkin lebih baik Anda menonton video potongan berikut ini terlebih dahulu, baru memutuskan mau menonton atau tidak. (*)
~ H.J.H.J.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H