Pada akhir pekan ini (Minggu, 30 April 2023), Ultimate Fighting Championship (UFC) kembali ke UFC Apex di Las Vegas, Nevada, AS untuk laga UFC Vegas 72.
Pertandingan Song vs Simon dipindahkan dari acara minggu lalu, untuk membuat malam akhir pekan ini menjadi sedikit lebih hidup.
Pertarungan kelas bantam yang penuh gairah akan hadir dalam laga UFC yang akan menampilkan petarung peringkat 8 Song Yadong, berhadapan dengan petarung peringkat 10 Ricky Simon.
Kelas Middleweight (Divisi Menengah): Caio Borralho vs Michal Oleksiejczuk
Kemenangan terbaik:
Borralho mengalahkan Makhumud Muradov, sedangkan Oleksiejczuk mengalahkan Gadzhimurad Antigulov.
Catatan pertarungan:
Oleksiejczuk telah memenangkan dua pertandingan berturut-turut, sementara Borralho mencatatkan rekor 3-0 di dalam Oktagon.
Faktor X:
Ini adalah tes besar untuk pertahanan takedown Oleksiejczuk di kelas middleweight.
Laga ini bukan hanya pertarungan biasa antara grappler versus striker, namun pertarungan yang akan mendebarkan.
Mungkin Borralho adalah inkarnasi kilat di kancah regional, namun di dalam Oktagon, penampilannya sangat menyedihkan. Dalam 45 menit pertarungan di UFC, petarung asal Brazil ini hanya mampu mendaratkan 62 serangan signifikan -angka yang sangat buruk.
Akan tetapi, dia sulit untuk dihantam, dan kemampuan pukulannya cukup baik untuk mempersiapkan takedown-nya.
Sebaliknya, Oleksiejczuk sangat agresif. Sebagai petarung yang hanya sedikit lebih ringan dari kelas light heavyweight, dia mengejar petarung yang lebih besar di dalam oktagon.
Dia adalah seniman knockout (KO) dengan kecepatan tangan yang serius, namun dia juga pernah mengalami masalah ketika dirinya terpuruk.
Oleksiejczuk pernah tampil agresif melawan Ovince Saint Preux, namun kemudian dengan mudah dikalahkan di ronde kedua. Petarung asal Polandia ini sering membiarkan dirinya berada dalam posisi buruk dalam mengejar KO, dan Borralho adalah tipe petarung yang tepat untuk membuatnya membayar dengan cara yang bisa membuat frustasi.
Pada usia 28 tahun, Oleksiejczuk sedang memasuki masa keemasannya, dan kelas middleweight jauh lebih cocok untuknya. Mungkin ini adalah pertarungan di mana dia berubah menjadi lebih pintar dan menyerang dengan cerdas, serta memukul lawannya tanpa kehilangan posisi yang menguntungkan.
Kelas Middleweight: Rodolfo Vieira vs Cody Brundage
Kemenangan terbaik:
Vieira mengalahkan Dustin Stoltzfus, sedangkan Brundage mengalahkan Tresean Gore.
Catatan pertarungan:
Keduanya kalah dalam pertarungan terakhir mereka.
Faktor X:
Bagaimana pertahanan takedown dari Brundage?
Ini akan menjadi persaingan yang menarik antara Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ) versus gulat.
Vieira adalah salah satu grappler terbaik yang pernah berkompetisi di dalam Oktagon. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh Anthony Hernandez dalam kemenangan submisinya yang mengejutkan atas "The Black Belt Hunter", situasi di atas kanvas Oktagon menjadi rumit dengan pukulan dan kondisi fisik.
Untungnya, Vieira merespons kekalahan tersebut dengan baik, meningkatkan kemampuan tinju dan kebugaran fisiknya.
Brundage adalah salah satu petarung yang baru masuk UFC. Sebagai mantan pegulat tingkat perguruan tinggi yang berprestasi, dia merupakan petarung yang agresif, namun masih kurang pengalaman, mengingat dia baru memulai debut profesionalnya tahun 2019.
Keduanya tidak terlalu ahli dalam soal pukulan, tetapi pukulan 1-2 Vieira nampaknya menjadi senjata paling konsisten di antara keduanya, dan selain itu, kemampuan takedown-nya cukup baik di dalam Oktagon.
Yang benar-benar mengkhawatirkan di sini adalah betapa tidak berdayanya Brundage saat melawan Michal Oleksiejczuk, ketika lawannya itu berbalik dan menguasai dirinya.
Brundage sedang memimpin di ronde tersebut, lalu 30 detik kemudian, pertarungan berakhir karena dia tidak dapat memberikan resistensi yang berarti dari posisinya yang berada di bawah lawan.
Kelas Heavyweight (Divisi Berat): Marcos Rogerio de Lima vs Waldo Cortes-Acosta
Kemenangan terbaik:
Rogerio de Lima mengalahkan Ben Rothwell, sedangkan Cortes-Acosta mengalahkan Chase Sherman.
Catatan pertarungan:
De Lima memenangkan pertarungan terakhirnya, sedangkan Cortes-Acosta memiliki dua kemenangan di UFC dan rekor profesional 9-0.
Faktor X:
Ini adalah kompetisi di level yang lebih tinggi bagi "Salsa Boy".
Ini akan menjadi pertarungan seru antara brawler versus boxer.
Rogerio de Lima telah mengejutkan banyak orang dengan menemukan lebih banyak kesuksesan di divisi berat daripada di kelas 205 pon, terutama karena kenyataan sederhana bahwa petarung divisi berat tanpa peringkat, cenderung buruk.
Petarung asal Brazil ini benar-benar mengancam dengan KO, dan kadang-kadang memiliki ancaman submission (kuncian) yang mengejutkan selama setengah pertarungan pertama.
Cortes-Acosta memiliki pengalaman tinju profesional, dan penampilannya di dalam Oktagon pasti mencerminkannya. Dia bergerak dengan baik, menggunakan jab untuk menjaga jarak dan kadang-kadang membangun kombinasi yang lebih besar.
Yang paling utama, dia selalu menempel ketat dan bergerak, memanfaatkan kecepatan tangannya untuk menghindari pukulan besar.
Dengan mengalahkan Chase Sherman dan Jared Vanderaa, Cortes-Acosta telah melewati level persaingan UFC divisi berat yang terendah. Rogerio de Lima jauh lebih berbahaya daripada kedua lawan tadi, bahkan jika dia memiliki banyak kekurangan.
Perbedaan faktor bahaya di sini sangat besar. Cortes-Acosta mungkin lebih baik sebagai petinju, namun Rogerio de Lima akan menyerangnya dengan overhand dan double legs yang kuat. (*)
Laga ini bisa ditonton secara langsung (live) melalui tayangan streaming UFC Vegas 72 di ESPN+
#sudutoktagon
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
