Yang benar-benar mengkhawatirkan di sini adalah betapa tidak berdayanya Brundage saat melawan Michal Oleksiejczuk, ketika lawannya itu berbalik dan menguasai dirinya.
Brundage sedang memimpin di ronde tersebut, lalu 30 detik kemudian, pertarungan berakhir karena dia tidak dapat memberikan resistensi yang berarti dari posisinya yang berada di bawah lawan.
Kelas Heavyweight (Divisi Berat): Marcos Rogerio de Lima vs Waldo Cortes-Acosta
Kemenangan terbaik:
Rogerio de Lima mengalahkan Ben Rothwell, sedangkan Cortes-Acosta mengalahkan Chase Sherman.
Catatan pertarungan:
De Lima memenangkan pertarungan terakhirnya, sedangkan Cortes-Acosta memiliki dua kemenangan di UFC dan rekor profesional 9-0.
Faktor X:
Ini adalah kompetisi di level yang lebih tinggi bagi "Salsa Boy".
Ini akan menjadi pertarungan seru antara brawler versus boxer.
Rogerio de Lima telah mengejutkan banyak orang dengan menemukan lebih banyak kesuksesan di divisi berat daripada di kelas 205 pon, terutama karena kenyataan sederhana bahwa petarung divisi berat tanpa peringkat, cenderung buruk.
Petarung asal Brazil ini benar-benar mengancam dengan KO, dan kadang-kadang memiliki ancaman submission (kuncian) yang mengejutkan selama setengah pertarungan pertama.
Cortes-Acosta memiliki pengalaman tinju profesional, dan penampilannya di dalam Oktagon pasti mencerminkannya. Dia bergerak dengan baik, menggunakan jab untuk menjaga jarak dan kadang-kadang membangun kombinasi yang lebih besar.
Yang paling utama, dia selalu menempel ketat dan bergerak, memanfaatkan kecepatan tangannya untuk menghindari pukulan besar.
Dengan mengalahkan Chase Sherman dan Jared Vanderaa, Cortes-Acosta telah melewati level persaingan UFC divisi berat yang terendah. Rogerio de Lima jauh lebih berbahaya daripada kedua lawan tadi, bahkan jika dia memiliki banyak kekurangan.