Ketika kita membaca atau menonton sebuah kisah perang, kita seringkali terbawa ke dalam romantika peperangan yang terjadi.
Kita membayangkan keberanian dan kehebatan para prajurit yang berjuang dengan semangat yang tinggi untuk mempertahankan negaranya.
Dalam kisah yang sebenarnya, perang bukanlah suatu hal yang indah. Perang membawa banyak penderitaan dan kehancuran. Perang bisa merubah hidup seseorang dan menghancurkan segala sesuatu yang dianggap penting.
Setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda-beda. Ada yang lahir dari keluarga kaya, ada yang dari keluarga miskin. Ada yang bersekolah di sekolah elit, ada yang bersekolah di sekolah desa.
Satu hal yang pasti, adalah bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk meraih cita-citanya. Namun, perang bisa merampas hak ini dari banyak orang.
Perang bisa merampas kehidupan dari mereka yang masih muda, yang memiliki cita-cita dan harapan yang tinggi.
Namun begitu, kita bisa belajar banyak dari kisah-kisah perang ini. Kita bisa belajar tentang keberanian dan ketabahan yang diperlukan untuk bertahan di tengah-tengah kesulitan.
Kita bisa belajar tentang pentingnya persahabatan dan dukungan dari orang-orang di sekitar kita. Dan yang terpenting, kita bisa belajar tentang arti damai dan betapa berharganya hidup ini.
Dalam hidup, kita dihadapkan dengan berbagai macam kesulitan dan rintangan. Namun, dengan tekad yang kuat dan semangat yang tinggi, kita bisa mengatasi semua itu.
Kita tidak perlu mengalami perang untuk belajar tentang makna kehidupan. Kita bisa belajar dari kisah orang-orang di sekitar kita, atau dari pengalaman hidup yang kita jalani sendiri.
Kita harus selalu bersemangat dan percaya bahwa kita dapat mencapai apa pun yang kita inginkan. Kita harus selalu berusaha untuk hidup dalam damai dan menghargai hidup yang kita miliki.
All Quiet on the Western Front (Jerman: Im Westen nichts Neues) adalah sebuah film drama laga perang tahun 2022, berdasarkan sebuah novel berjudul sama oleh Erich Maria Remarque.
Berdurasi 2 jam 28 menit dan disebut juga sebagai film epos anti perang, ini adalah karya film adaptasi ketiga dari novel tersebut, setelah versi film tahun 1930 dan 1979.
Film ini disutradarai oleh Edward Berger, dibintangi oleh Felix Kammerer, Albrecht Schuch, Daniel Brhl, Sebastian Hlk, Aaron Hilmer, Edin Hasanovic, dan Devid Striesow.
All Quiet on the Western Front ditayangkan perdana di Toronto International Film Festival pada tanggal 12 September 2022, dan rilis untuk streaming di Netflix pada tanggal 28 Oktober 2022.
Alur cerita
Kisah dalam film ini mengikuti perjalanan seorang tentara Jerman selama Perang Dunia I di Front Barat, mulai dari bergabungnya dia dengan pasukan hingga menjelang akhir perang.
Dia bersama teman-temannya mengalami banyak tragedi dan kengerian dalam peperangan, dan melihat teman-temannya mati di medan perang.
Pada akhirnya, dia merasa kelelahan dan ingin berdamai, namun peperangan terus berlanjut.
All Quiet on the Western Front meraih 14 nominasi terkemuka di British Academy Film Awards ke-76 (memenangkan tujuh, termasuk Film Terbaik), serta sembilan nominasi di Academy Awards ke-95, termasuk Film Terbaik, dan memenangkan empat Piala Oscar: Film Fitur Internasional Terbaik, Sinematografi Terbaik, Skor Musik Asli Terbaik, dan Desain Produksi Terbaik.
Sinematografi oleh James Friend di film ini memang luar biasa, dan meskipun secara keseluruhan 'hanya' seperti film-film perang lainnya, sisi kemanusiaan dalam film ini bisa tertangkap dengan baik.
Musik ilustrasi oleh Volker Bertelmann juga luar biasa, berkat pendekatan musikal yang istimewa. Metode yang digunakan oleh Bertelmann sangat menarik perhatian saya.
Skor musik ini memiliki struktur non-tradisional dan minimalis, dibuat menggunakan tiga nada yang terdistorsi dan dimainkan pada instrumen harmonium yang konon berusia seabad dengan akor (kombinasi tiga nada atau lebih yang bersuara sama dalam satu oktaf) yang mengambang dalam kurun waktu yang tidak terduga.
Musik ini juga menampilkan derai ritmis snare drum yang muncul sesaat-sesaat, memberi kesan serangan bagi penonton, dan musik 'pastoral' untuk membingkai suasana pedesaan Eropa.
Berikut ini adalah official trailer film All Quiet on the Western Front (2022) dari kanal YouTube Netflix.
Dengan keunggulan yang terbukti soal sinematografi, ilustrasi musik, dan desain produksi yang meraih Piala Oscar, ditambah dengan faktor tata rias, tata bunyi, efek visual, dan adaptasi naskah yang juga meraih nominasi, All Quiet on the Western Front (2022) berhasil menampilkan tragedi kisah manusia dalam peperangan. (*)
~ H.J.H.J.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H