Manusia memiliki peran penting dalam setiap aspek kehidupan, baik di lingkungan pribadi maupun di dalam masyarakat.
Manusia mampu membawa perubahan positif yang besar dan menginspirasi orang-orang di sekitarnya. Kekuatan manusia terletak pada kepekaan, keberanian, dan empati yang dimilikinya.
Sebagai manusia, kita harus memiliki tekad dan semangat untuk menggapai impian kita, serta memberikan dampak positif bagi orang lain.
Meskipun mungkin terkadang kita merasa kesepian atau terisolasi, kita bisa mengambil inspirasi dari kebahagiaan sederhana di sekitar kita.
Misalnya saja menghargai keindahan alam, menikmati makanan kesukaan, atau berbagi kebahagiaan dengan orang-orang di sekitar kita.
Dalam hidup ini, kita juga perlu berani mengambil resiko dan berani keluar dari zona nyaman. Mungkin kita akan menghadapi kegagalan, tetapi kita harus belajar untuk bangkit kembali dan terus mencoba.
Perlu diingat, bahwa kesuksesan tidak selalu diukur dari kekayaan materi atau popularitas, tetapi dari kebahagiaan dan kepuasan yang dirasakan oleh diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.
Jadi, sebagai manusia, kita memiliki potensi besar untuk mencapai hal-hal luar biasa dan mengubah dunia menjadi tempat yang lebih baik.
Mari kita terus mengasah kekuatan dan kualitas diri kita, serta menginspirasi orang lain dengan tindakan positif dan kebaikan hati.
Itulah hasil renungan saya setelah menonton kembali film Amelie, dari hasil membongkar koleksi film lama yang berhubungan dengan tema perempuan dan tema introver yang menarik perhatian saya beberapa hari ini.
Tema perempuan menarik karena berkaitan dengan Hari Kartini yang baru berlalu, dan tema introver menarik karena entah kenapa sempat menjadi trending topic di Google Trends (saya memang serius tidak tahu kenapa, karena tidak FOMO).
Amelie (dikenal juga dengan Le Fabuleux Destin d'Amelie Poulain atau The Fabulous Destiny of Amelie Poulain) adalah sebuah film komedi romantis tahun 2001 berbahasa Perancis, disutradari oleh Jean-Pierre Jeunet.
Ditulis oleh Jeunet bersama Guillaume Laurant, film ini adalah penggambaran 'ganjil' kehidupan Paris kontemporer, berlatar di Montmartre, berdurasi 2 jam 2 menit.
Film ini bercerita tentang seorang pelayan yang pemalu, yang memutuskan untuk mengubah kehidupan orang-orang di sekitarnya menjadi lebih baik, sambil menghadapi keterasingannya sendiri.
Amelie dibintangi oleh Audrey Tautou, Mathieu Kassovitz, Rufus, Lorella Cravotta, Serge Merlin, Jamel Debbouze, Claire Maurier, Clotilde Mollet, Isabelle Nanty, Dominique Pinon, Artus de Penguern, Yolande Moreau, Urbain Cancelier, dan Maurice Bnichou.
Film ini rilis di bioskop Perancis pada tanggal 25 April 2001 oleh UGC-Fox Distribution, dan di Jerman pada tanggal 16 Agustus 2001 oleh Prokino Filmverleih.
Berikut ini adalah trailer film Amelie / Le Fabuleux Destin d'Amelie Poulain (2001).
Alur cerita
Amelie Poulain (Tautou) adalah seorang gadis yang tumbuh dalam kesepian, dan mengembangkan imajinasi serta kepribadian jahil. Suatu hari, dia menemukan sebuah kotak misterius dan memutuskan untuk mencari tahu siapa pemiliknya.
Setelah berhasil mengembalikan kotak tersebut, Amelie memutuskan untuk membawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya dengan berbagai cara yang lihai dan positif.
Dalam perjalanannya, dia menemukan cinta dan kebahagiaan yang sejati. Berikut ini adalah trailer film Amelie / Le Fabuleux Destin d'Amelie Poulain (2001) dalam bahasa Inggris.
Film ini sangat menghibur bagi saya. Saya suka dengan filosofi dan cara hidup Amelie, meskipun memang membutuhkan bantuan subtitle (teks bawah di film) untuk bisa memahami dialog film dalam bahasa Perancis.
Bruno Delbonnel sebagai sinematografer berhasil membawa kesan fantasi tanpa meninggalkan aura dunia nyata, apalagi nantinya di film-film lain seperti Harry Potter and the Half-Blood Prince (2009), dan Miss Peregrine's Home for Peculiar Children (2016).
Audrey Tatou tampil dengan baik sebagai tokoh utama. Dengan sebuah kombinasi berbagai karakter baik nyata maupun fantasi, dia melibatkan diri di dunia sekitarnya sebagai sarana untuk memperlihatkan 'cara' menikmati hidup.
Trivia
Dimana pun lokasi syutingnya, Jean-Pierre Jeunet dan kru akan membersihkan area tersebut dari puing-puing, debu, sampah, dan grafiti, sehingga set syuting akan sesuai dengan visi film yang fantastis.
Ini adalah tugas yang sangat sulit, ketika tiba waktunya untuk syuting di stasiun kereta api yang besar. (*)
~ H.J.H.J.
#alphafemale
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H