Dalam dunia kerja yang terus berkembang, Generasi Z (Gen Z) telah memainkan peran yang semakin penting. Dikenal sebagai generasi yang tumbuh dan berkembang di era digital, Gen Z terampil dalam hal teknologi dan mempunyai gaya kerja yang sangat berbeda dari generasi sebelumnya.
Dalam budaya Indonesia, nilai-nilai sosial sangat dihargai dan mempengaruhi cara kita berperilaku di tempat kerja. Hal ini juga berlaku untuk Gen Z, meskipun mungkin sedikit berbeda dari generasi sebelumnya.
Gen Z cenderung lebih inklusif dan menerima perbedaan, termasuk soal gender, ras, orientasi seksual, dan disabilitas. Mereka juga cenderung lebih berani dalam menyuarakan pendapat dan mempertanyakan otoritas, yang bisa dianggap sebagai hal yang positif.
Baca juga:
Membangun Potensi Generasi Muda di Bidang Kebudayaan
Akan tetapi, muncul juga beberapa perdebatan tentang gaya kerja Gen Z yang jika dilihat dari kacamata Generasi X bisa dianggap terlalu santai dan kurang disiplin.
Sebagai contohnya adalah kecenderungan Gen Z untuk menggunakan bahasa santai dan informal misalnya dalam email atau pesan teks, yang mungkin dianggap tidak sopan oleh generasi sebelumnya. Selain itu, kecenderungan Gen Z untuk melakukan multitasking pada saat bekerja yang mungkin juga bisa dianggap kurang efektif oleh sebagian pihak.
Namun bukan berarti bahwa Gen Z tidak memperhatikan etika dan budaya di tempat kerja. Mereka menunjukkan penghormatan pada budaya kerja dengan cara yang berbeda dari generasi sebelumnya, misalnya dalam proses mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru. Dalam hal ini, Gen Z bisa membantu memperbarui budaya kerja yang lebih inklusif dan modern.
Baca juga:
WFH: Siapa yang Lebih Produktif?
Penting juga untuk diingat bahwa budaya di tempat kerja bisa berbeda-beda di setiap area dan kelompok. Sebagai anggota masyarakat global, Gen Z bisa membawa pengalaman dan perspektif yang berbeda ke tempat kerja, yang dampak positifnya adalah memperkaya keragaman budaya dan nilai-nilai di dalamnya.
Banyak hal yang mempengaruhi cara kerja Gen Z dan sebaliknya membawa pengaruh lain di tempat kerja, tetapi bukan berarti bahwa mereka kurang memperhatikan etika dan nilai-nilai tradisional.