Mohon tunggu...
Hendra Jawanai
Hendra Jawanai Mohon Tunggu... Penulis - Creative Director/Producer/Writer

Energi adalah rahasia gerak serta kehidupan di dalam setiap partikel kecil.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengembangkan Literasi di Indonesia

30 Maret 2023   20:20 Diperbarui: 31 Maret 2023   01:29 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca (Image by AkshayaPatra Foundation from Pixabay)

Buta huruf masih menjadi masalah serius di Indonesia. Menurut data yang dirilis oleh Survei Ekonomi Nasional (Susenas) pada tahun 2021, sekitar 2,7 juta orang Indonesia masih buta huruf, dengan persentase yang lebih tinggi di daerah pedesaan dan di kalangan perempuan.

Masalah buta huruf ini mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari kesempatan kerja hingga partisipasi dalam kehidupan sosial dan politik.

Oleh karena itu, diperlukan upaya yang lebih besar dan terkoordinasi dari semua pihak untuk mengatasi masalah buta huruf dan mengembangkan literasi di Indonesia.

Baca juga:
Pilih Tontonan untuk Mendidik Anak tentang Privilese

Mengatasi masalah buta huruf

Untuk mengatasi masalah buta huruf di Indonesia, diperlukan upaya dan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan swasta.

Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain adalah meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, memperbanyak sumber bacaan yang mudah diakses dan menarik bagi masyarakat, serta mengembangkan kampanye literasi yang aktif dan efektif untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap pendidikan dan membaca.

Selain itu, dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar juga sangat penting untuk memupuk minat dan kebiasaan membaca sejak dini.

Peran masyarakat

Masyarakat bisa membantu anak-anak yang kurang minat membaca dengan memperkenalkan buku dan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan sejak dini, serta menyediakan sumber bacaan yang menarik dan sesuai dengan minat dan kemampuan anak.

Selain itu, masyarakat juga bisa mengajak anak untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman membaca, mengajak mereka untuk mengunjungi perpustakaan, dan turut mengikuti kegiatan literasi yang diadakan di lingkungan sekitar.

Dengan dukungan dan perhatian yang tepat dari masyarakat, diharapkan minat dan kebiasaan membaca bisa tumbuh dan berkembang sejak usia dini, sehingga bisa membantu mengatasi masalah buta huruf di Indonesia.

Baca juga:
Cita-cita sebagai Motivasi Meraih Kebahagiaan

Pendidikan inklusif dan terjangkau

Untuk memastikan pendidikan memang tersedia dan terjangkau bagi semua orang, terlepas dari latar belakang sosial dan ekonomi mereka, pemerintah bisa memberikan akses pendidikan gratis atau subsidi biaya pendidikan bagi masyarakat yang membutuhkan, meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan fasilitas dan tenaga pengajar yang memadai, serta memperluas akses pendidikan ke daerah-daerah terpencil dan terbelakang.

Selain itu, pemerintah juga bisa mengembangkan program pendidikan yang lebih inklusif dan berbasis komunitas, dengan melibatkan masyarakat dan tokoh lokal dalam perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan program pendidikan.

Dengan cara ini, diharapkan semua masyarakat bisa memperoleh akses dan manfaat dari pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.

Meningkatkan minat baca

Untuk meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah meningkatkan akses terhadap buku-buku berkualitas dengan menyediakan perpustakaan dan toko buku di berbagai wilayah, mengembangkan program literasi untuk anak-anak dan remaja, dan mempromosikan budaya membaca melalui media sosial, kampanye publik, dan kegiatan-kegiatan komunitas.

Selain itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya membaca juga perlu ditingkatkan, melalui pendidikan dan edukasi tentang manfaat membaca untuk kesehatan mental, kecerdasan, dan kemampuan berbahasa, serta menjadikan membaca sebagai kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat.

Baca juga:
Membangun Potensi Generasi Muda di Bidang Kebudayaan

Peran media

Media memiliki peran penting dalam mempromosikan kecintaan terhadap membaca dan literasi di Indonesia. Media bisa mengembangkan program-program literasi, memperkenalkan buku-buku berkualitas, dan memberikan liputan tentang kegiatan-kegiatan literasi yang diadakan di berbagai daerah.

Selain itu, media juga bisa memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk membangun komunitas pembaca, membagikan ulasan buku dan rekomendasi, serta mengajak masyarakat untuk aktif membaca dan menulis.

Dengan cara ini, media bisa berperan dalam meningkatkan minat baca masyarakat dan memperkuat budaya literasi di Indonesia.

Peran lembaga pendidikan dan perpustakaan

Lembaga-lembaga pendidikan dan perpustakaan bisa membantu mengatasi masalah buta huruf dengan menyediakan akses mudah dan terjangkau ke bahan bacaan, menyelenggarakan program literasi, dan memberikan stimulasi positif untuk membaca.

Selain itu, mereka juga bisa memperkuat kemitraan dengan keluarga dan masyarakat untuk mempromosikan literasi dan mengajarkan keterampilan membaca kepada anak-anak dan orang dewasa.

Baca juga:
Sejumlah Butir Renungan tentang Kurikulum Merdeka

Melawan buta huruf

Mari bersama-sama memerangi buta huruf di Indonesia dengan berkontribusi pada upaya-upaya peningkatan literasi di masyarakat. Setiap individu bisa memulainya dengan memperkaya wawasan diri melalui membaca, serta memberi pengaruh positif ke orang-orang di sekitar untuk melakukan hal yang sama.

Selain itu, mari berpartisipasi dalam program-program pemerintah, lembaga pendidikan, perpustakaan, dan organisasi sosial yang berfokus pada peningkatan literasi dan mengatasi buta huruf. Contohnya adalah Gerakan Literasi Nasional (GNL).

Dengan tindakan kecil saja, kita bisa memberikan dampak besar bagi bangsa Indonesia.

Referensi:
Hari Aksara Internasional 2022: 2,7 Juta Orang Indonesia Masih Buta Aksara

Kemendikbudristek Jaga Semangat Literasi Baca Lewat Pendampingan Fasilitator Daerah 3T

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun