Banggai Kepualauan adalah salah satu kabupaten yang terletak di kepualauan penghujung Sulawesi Tengah. Wilayah Bangkep kaya akan keindahan laut, pantai, dan pulau-pulau kecil yang mempesona. Selain terkenal dengan keindahan lautnya, Banggai Kepulauan juga terkenal dengan “ubi banggai“-nya. Ubi banggai (Dioscorea) adalah salah satu tanaman yang tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan masyarakat Banggai Kepulauan (Bangkep) dimana ubi ini digunakan sebagai makanan pokok oleh masyarakat asli disana. Ubi yang cukup langka ini karena hanya ada di Pulai banggai, ternyata masih banyak dikembangkan masyarakat di Banggai. Terlihat dari data tahun 2009 Kep. Banggai telah menghasilkan 8.933,9 ton ubi Banggai dan ubi banggai ini banyak terdapat di Kecamatan Banggai dan Lainag. Ubi ini bentuknya mirip ubi jalar dan ubi kayu, rasanya pun juga campuran antara keduanya. “Lain daripada yang lain“. Ukurannya juga termasuk jumbo alias besar. Paling enak digoreng makan dengan sambal “dabu-dabu” ditemani secangkir kopi. Meski cukup enak dan berpotensi dikembangkan secara luas, namun masih belum banyak orang mengenalnya. Selain di goreng, ubi banggai juga sering dimasak dengan air (rebus), dimakan begitu saja atau dihaluskan, orang Banggai menyebutnya “nalum“.
Bentuk pohon dari ubi banggai adalah menjalar. Namun ubi banggai menjalar ke atas, bukan merambat di atas tanah seperti seperti ubi jalar. Sehingga para petani ubi membuat tonggak sebagai tempat naiknya pohon ubi. Dan ubinya berada di bawah, sama seperti ubi-ubi yang lain. Seperti inlah pohon dari ubi banggai:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H