Pada beberapa kasus, sikap anti-sosial ini cenderung membatasi diri dari berbagai kegiatan yang bersifat edukatif. Karena secara psikologis, efek negatif dari judol dapat mengakibatkan seseorang depresi dan enggan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Walaupun dalam kelompok/circle tertentu, secara komunikatif para pelaku judol lebih reaktif dengan target-target yang hendak dicapai. Tanpa kesadaran rasional dengan fakta-fakta justru merugikan dibalik perilaku para pelaku judol.
3. Tidak jujur
Pada poin ini dapat disampaikan akan kerugian secara finansial bagi para pelaku judol. Kasus umum yang kerap ditemukan adalah, penyalahgunaan dana pendidikan untuk kepentingan judol. Kerugian yang tentu dapat memberi dampak negatif terhadap keluarga.
Faktor utamanya tak lain adalah kebutuhan modal untuk dipakai judol. Apalagi kalangan pelajar belum sanggup memenuhi finansial secara mandiri. Tentu yang dirugikan biasanya adalah orang tua, jika sampai terjadi aksi pinjaman online tanpa pemahaman literasi.
Termasuk orientasi melakukan aksi tindak kriminal di lingkungan sekolah. Jika hal ini tidak dapat dicegah oleh orang tua maupun pihak-pihak terkait di sekolah, maka kerugian-kerugian yang dialami tentu sangatlah besar.
...
Kiranya tiga poin diatas dapat memberi abstraksi bagi kita semua. Khususnya para orang tua ataupun lembaga pendidikan, dalam mengurai persoalan negatif dari judol di lingkungan pelajar.
Tentu banyak aspek lainnya yang dapat dipahami untuk menjadi telaah bersama. Agar tindakan preventif dapat dilakukan sedari dini, sebelum muncul banyak korban yang dapat terjerat judol.
Semoga bermanfaat, dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H