Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demokrasi Kita!

4 Februari 2024   06:00 Diperbarui: 4 Februari 2024   06:10 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika Hatta pernah bicara perihal demokrasi kita,

Tentu ada sejuta tanya dibalik pandangan kritisnya,

Jika Hatta memiliki harapan tentang masa depan bangsanya,

Tak ada kata lain, selain dari bagaimana kita memperjuangkannya!

Tak juga masa lampau, pun dengan masa kini,

Bukan sekedar memahami, melainkan harus semua sadari!

Tak lain demi rakyat yang begitu ia cintai,

Walau harus hilang harga diri sebagai pejabat negeri!

Harga diri bukan sekedar harta dan kuasa baginya,

Melainkan rasa cinta terhadap bangsa yang diperjuangkannya.

Harga diri bukan sekedar tebar pesona diantara para jelata,

Melainkan dapat bertukar hati, cita, hingga kata-kata dengan sesama!

Demokrasi bukanlah penyekat antara sesama pewaris negeri,

Bukan pula pemisah antara kritik ataupun caci maki!

Hingga memanfaatkan kuasa demi ambisi pribadi,

Tanpa sama sekali peduli dengan demokratisasi!

Hatta tentu akan bertanya, ada apa sebenarnya?

Apakah hanya kepentingan segelintir para pemilik kuasa saja?

Atau ada yang lebih besar dari rasa cinta terhadap bangsanya?

Kiranya dapat menjadi pertanyaan bagi kita semua,

Tinggal bagaimana kita dapat memberi sebuah arti,

Bukan sekedar terbuai dalam sejuta janji,

Tinggal bagaimana kita mampu jalankan amanah demokrasi kini,

Demi masa depan bangsa dikemudian hari...

*Fokker/Balong Dayeuhkolot

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun