Pun demikian dengan Mitra Plaza, yang berakhir dengan aksi pembakaran terhadap mal tersebut. Termasuk dengan Junjung Buih Plaza yang tak luput dari aksi serupa.
Lain hal dengan kekacauan yang terjadi di Jl. Lambung Mangkurat dan Jl. Veteran. Enam gereja dan satu klenteng dirusak dan dibakar oleh massa, termasuk terhadap keluarga etnis Tionghoa yang jadi sasaran kekerasan fisik.
Kerusuhan terus terjadi hingga malam sekitar pukul 21.00. Termasuk terhadap pusat pertokoan terbesar kala itu, Supermarket Mitra, di Jl. Sumatera. Namun, mulai mereda karena telah ada tindakan tegas dari aparat pengamanan. Dengan status siaga satu, dalam perintah tembak ditempat bagi perusuh.
LBHN Banjarmasin menyebutkan, bahwa mulai ada korban tertembak usai perintah tegas diterapkan. Selain dari aksi blokade warga dengan senjatanya masing-masing. Krisis sosial ini berlangsung hingga beberapa hari kemudian. Dengan 195 orang diamankan di Mapolresta Banjarmasin.
Namun, kerugian materil hingga kini tidak jelas kalkulasinya. Tetapi 120 korban meninggal, menjadikan Jumat Kelabu sebagai tragedi terbesar yang terjadi akibat konflik politik jelang pemilu. Para korban kemudian disebutkan dimakamkan pada satu liang. Peristiwa yang kiranya dapat diingat sebagai bahan refleksi bersama.
Agar tidak ada lagi peristiwa serupa yang mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat di kemudian hari. Baik secara korban jiwa ataupun materi. Semoga bermanfaat, salam damai, dan terima kasih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI