Ketiga, adalah kerusuhan pemilu 2014 dan 2019. Dijelaskan bahwa pada prosesi pemilu 2014 pernah terjadi kerusuhan antar dua kelompok pendukung partai tertentu di Buleleng, Bali. Bersamaan dengan peristiwa kerusuhan yang terjadi di Jakarta. Dengan enam orang meninggal dunia pada peristiwa tersebut. Berikut kerugian materi yang belum terkalkulasi secara faktual.
Sedangkan pada pemilu 2019, terjadi aksi besar-besaran di Jakarta, sebagai protes hasil perhitungan suara pemilu. Hingga membuat beberapa daerah di Jakarta siaga satu dalam mengantisipasi kerusuhan. Dimana bentrokan yang terjadi antar demonstran dengan aparat hukum pecah pada 21 Mei di beberapa lokasi.
...
Kiranya demikian, seputar peristiwa jelang pemilu yang memantik konflik sosial. Tak luput dari kepentingan politik dibelakangnya. Dengan tujuan sebagai ruang reflektif bagi proses demokratisasi yang lebih baik. Khususnya jelang pemilu 2024 mendatang. Salam damai, semoga bermanfaat, dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H