Individualisme dan hedonis memang menjadi salah satu identifikasi kaum urban. Sikap anti-sosial yang mengedepankan ego dan kepentingan pribadi, memang memberi dampak negatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pandangan yang cukup relevan, dalam melihat realitas sosial kontemporer. Seperti yang pernah dikemukakan oleh Azyumardi Azra terkait civil society. Sikap sosial yang humanis dalam konteks kebangsaan, masih dianggap kunci bagi lahirnya nasionalisme.
Baik kala membangun relasi yang komunikatif kala membuat seremonial HUT RI, ataupun dalam kegiatan sosial lainnya. Berdasarkan dari kepentingan sosial, yang memang dapat dipadukan dalam pendekatan kompetitif kala gelaran lomba dimulai.
Tentu banyak harapan yang turut dikemukakan, khususnya dalam wacana persatuan dan kesatuan bangsa. Friksi antar kelompok atau golongan yang berlatar dari kepentingan politik, sudah sebaiknya dapat diminimalisir kini.
Lantaran kaum urban bukan sekedar jadi bagian penentu dalam kemajuan ekonomi ataupun perihal dukungan politik. Melainkan sebuah unsur masyarakat majemuk yang memiliki orientasi keberpihakan sosialnya masing-masing.
Walaupun masih terbatas pada sisi formalitas melalui berbagai perayaan di setiap Hari Kemerdekaan tiba. Namun, kesadaran akan nasionalisme, patutlah diapresiasi secara positif melalui dukungan pribadi dengan terlibat di dalamnya.
Selamat HUT 78 RI, Terus Melaju Untuk Indonesia Maju. Salam damai, dan semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H