Dimana tak lain adalah dalam laku demokratisasi dalam ruang yang lebih luas. Tanpa ada unsur tendensi negatif dari sebuah prosesi check and balance sebuah kebijakan publik. Narasi kebijakan inilah yang dapat ditarik sebagai hasil dari politik praktis dalam aturan yang mengikat. Dalam prosesnya, tentu akan tampak sikap pro dan kontra sebagai dinamika berbangsa dan bernegara.
Sebenarnya dalam proses dinamika tersebutlah ruang budaya dapat hadir sebagai area private yang independen. Bukan justru terlibat dalam laku politik seperti yang telah diuraikan. Karena dalam budaya ada nilai yang menjadi identitas bangsa. Seperti ungkap Koentjaraningrat sebagai sebuah ritus manusia yang bersatu dengan alamnya dan memiliki nilai positif dalam perilaku sosial.
Kiranya demikian ulasan terkait benturan (konflik politik) berlatar budaya dapat disajikan, salam damai dan semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H