Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Polarisasi Nasionalisme Generasi Digital

21 Juli 2023   05:45 Diperbarui: 21 Juli 2023   05:53 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hero Gatot Kaca karya Yuniarto dalam Mobile Legends (sumber: Kompas.com/Dok. Mobile Legends)

Khususnya bagi generasi muda, yang kini lekat dengan area digital. Bukan dalam area terbuka, layaknya masa perjuangan dan era kebangkitan teknologi beberapa dekade silam. Rasa nasionalisme tentu akan selalu tampak, walau dengan wujud yang berbeda.

Itulah mengapa, polarisasi nasionalisme pada era saat ini dapat berkembang menjadi sebuah identitas baru. Yakni identitas digital, yang kerap diwujudkan dalam atribut kenegaraan, simbol-simbol budaya, ataupun ciri lainnya (Indonesia).

Bukan justru berkutat pada perspektif politik yang sifatnya pragmatis. Melainkan dalam tujuan yang lebih hegemonis demi eksistensi kebangsaan dalam ruang-ruang digital. Ben Anderson pun mungkin akan takjub dengan realitas faktual seperti ini.

Revolusi pemuda seperti yang diutarakannya (Ben Anderson), tak lagi sama dengan pola tradisionalnya. Melainkan berkembang dan sanggup melampaui zamannya. Locus digital adalah arena "pertempuran" yang nyata demi eksistensi sebuah negara dan bangsa.

Walaupun tidak dipungkiri terhadap dampak negatif yang selalu menyertainya. Dalam hal ini adalah minimnya ruang kontrol yang dapat meminimalisir terjadinya hal-hal diluar kesadaran diri generasi digital.

Tinggal bagaimana bentuk apresiasi dapat diwujudkan sebagai ruang kontrol yang mampu memberi edukasi simultannya. Kiranya hal inilah yang  dapat menjadi solusi alternatif, guna meminimalisir terjadinya dampak negatif tersebut.

Semoga bermanfaat, dan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun