Hal tersebut kiranya dapat memberi persepsi positif bagi keterbukaan politis yang membangun. Selain dari tujuan memperkenalkan partainya, juga dapat memberi pertimbangan publik terhadap sisi politik yang mencerdaskan. Popularitas tidak jadi satu-satunya modal utama bagi partai-partai besar. Inilah yang patut dipahami dari cerita para pemilih muda yang didapatkan oleh penulis.
Sesuai hasil ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU), ada sebanyak 18 partai yang menjadi kontestan pemilu secara nasional. Serta 6 partai lokal di Nangroe Aceh Darussalam. Dengan total keseluruhan sebanyak 24 partai. Inilah yang kiranya dapat dijadikan bahan edukasi bagi semua kalangan. Tidak hanya bagi para petugas KPU ataupun dari relawan pemilu lainnya.
Dimana pemahaman secara komprehensif terhadap realitas politik saat ini, akan menjadi argumentasi positif dari para kontituen untuk memberikan hak pilihnya. Khususnya terhadap visi dan misi dari setiap partai yang terlibat dalam gelaran pemilu kedepan. Berikut dengan berbagai proyeksi terhadap wacana dari para kandidat (capres ataupun wakil rakyat) secara emansipatoris.
Selain dari upaya meminimalisir terjadinya kampanye hitam, melalui kesadaran politik generasi muda demi demokratisasi yang berjalan dengan baik pada pemilu 2024 mendatang. Semoga bermanfaat, dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H