Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pesan Kemerdekaan Dari Sutan Syahrir

14 Agustus 2022   08:00 Diperbarui: 14 Agustus 2022   08:01 1665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri. Sutan Syahrir pada sebuah mimbar.

Mendapati sikap Soekarno yang dianggap sebagai kolaborator Jepang, seketika Syahrir marah. Ia hendak melakukan upaya "gila" dengan para golongan muda lainnya, yakni Memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia tanpa Soekarno ataupun Hatta, di Cirebon.

Di Cirebon, para pemuda pendukung Syahrir akhirnya berhasil menghimpun ratusan massa. Melalui dr. Soedarsono dan Maroeto Nitimihardjo, mereka Memproklamasikan Kemerdekaan Indonesia, tepat pada tanggal 15 Agustus 1945.

Tetapi peristiwa itu tidak berdampak besar dalam politik kenegaraan Indonesia. Karena rakyat lebih percaya Soekarno dan Hatta sebagai pemimpin politis yang layak untuk membacakan teks Proklamasi. Begitupula dengan Jepang, alih-alih mengawasi, justru pasukan Jepang malah angkat kaki dari area lapangan Kejaksan.

Hal inilah yang kelak memberi ide golongan muda untuk "menculik" Soekarno dan Hatta, dengan upaya paksaan demi membacakan Proklamasi Kemerdekaan. Tentunya di Rengasdengklok, yang sudah "dikondisikan" oleh para pejuang, agar pembacaan Proklamasi aman. Tetapi, lagi-lagi, Soekarno dan Hatta menolak.

Sutan Syahrir yang begitu getol menyuarakan kemerdekaan, akhirnya hanya bisa pasrah menuruti kemauan Soekarno dan Hatta. Tetapi, ada satu hal yang sekiranya dapat kita pahami dalam peristiwa ini. Yakni, semangat pantang menyerah Sutan Syahrir yang berjibaku tiada henti hanya demi Proklamasi. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun