Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Aksi Pembakaran Kota Malang

30 Juli 2022   05:30 Diperbarui: 30 Juli 2022   09:35 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Brawijaya, kota Malang (google.map)

Dihajar habis-habisan adalah jawabannya. Begitupula dengan pasukan TRIP, yang belakangan memahami bahwa si gombyok ternyata tidak sanggup menembus tebalnya baja tank-tank kelas medium dan berat Belanda. Bahkan, sebuah tank ringan type Stuart berhasil menghamburkan para pasukan TRIP di sekitar alun-alun kota Malang.

Para pejuang kemudian memilih untuk undur diri, tetapi bukan lantaran takut atau lari dari medan laga. Melainkan mengatur siasat untuk dapat bergerilya walau harus kehilangan kota. Terlebih ketika serangkaian serangan udara makim membuat kondisi kota semakin tidak karuan. Semua hancur diamuk api disertai ledakan-ledakan dahsyat.

Hari itu juga kota Malang jatuh ke tangan Belanda. Tetapi bukan sekedar jatuh, melainkan dengan bertaruh nyawa dari para pejuang yang rela memberi nyawa dan hartanya bagi perjuangan. Walau secara fakta, pertempuran besar tetap terjadi hingga tanggal 31 Juli 1947. Aksi pembakaran kota Malang ini hampir bersamaan dengan aksi perusakan dan sabotase di Jogjakarta oleh para pejuang.

Semoga kita tetap dapat saling asah, saling asih, dan saling asuh, dalam memaknai sejarah perjuangan bangsa. Khususnya bagi generasi muda saat ini, yang faktanya lebih asik dalam dunia modernya masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun