Indonesia, memiliki catatan sejarah panjang terkait masa imperialisme dan kolonialisme dunia. Hal ini tentu tidak dapat dipisahkan dari latar belakang terjadinya Perang Salib di Eropa hingga Asia Barat. Karena hal itu menyebabkan terjadinya penutupan jalur dagang yang mengarah kepada rute jalur sutera di Asia Tengah.
Selain itu, orientasi menyebarluaskan ajaran agama juga menjadi motivasi lain, selain tujuan ekonomi. Perdagangan lintas dunia pada abad ke 15 dianggap sangat penting bagi dunia. Terlebih ketika upaya menguasai wilayah baru menjadi hal yang kerap membuat pertikaian antar negara-negara di Eropa.
Begitupula di Indonesia, yang terkenal kaya akan rempah dan sumber daya alamnya. Bangsa Eropa sangat menyukai rempah-rempah dari Indonesia karena dinilai adalah yang terbaik pada masanya. Walaupun dalam perjalanannya, tujuan untuk menguasai  jalur perdagangan laut menjadi topik hangat yang pasti seru untuk diulas. Khususnya untuk wilayah selat Malaka.
Semangat menguasai daerah baru adalah motivasi utama dari bangsa-bangsa Eropa untuk menjelajahi belahan dunia baru. Termasuk Indonesia, yang kala itu tengah memasuki era Kerajaan atau Kesultanan daerah. Para penjelajah asing yang datang biasanya tidak hanya meminta kerjasama ekonomi, tetapi juga pendirian loji, ataupun benteng pertahanan.
Mereka khawatir akan terjadinya perlawanan dari penguasa lokal ataupun rival mereka lainnya, negara-negara lain yang hendak menguasai wilayah baru tersebut.
Artinya, kala itu setiap wilayah di Indonesia masih berdiri masing-masing, dan belum terikat dalam satu kesatuan dan persatuan bangsa. Maka wajar, ada beberapa daerah yang berhasil diadu domba oleh negara-negara asing yang bertujuan untuk mencapai kepentingannya.
Tapi, sebelum kita bahas lebih jauh, kita cari tahu dulu apasih imperialisme itu? Ataupun apa sih kolonialisme itu?
Imperialisme dapat dikatakan sebagai upaya bangsa lain untuk menaklukkan daerah atau wilayah baru. Menguasai sistem politiknya, hingga menguasai seluruh penduduknya. Jadi lebih mengarah kepada konflik politik yang militeristik sebagai syarat terhadap upaya penguasaan daerah baru tersebut.
Sedangkan, kolonialisme secara sederhana dapat dipahami sebagai upaya menguasai daerah atau wilayah baru. Sebagai bagian dari pengembangan suatu negara dengan tujuan menguasai sumber daya alamnya dan perdagangan.