Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Balada Tank Bernama Jan Cox

15 Juni 2022   06:30 Diperbarui: 15 Juni 2022   08:19 7217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tank Jan Cox (Kaskus/delia.adel)

Tulisan ini adalah sekedar kisah dari sebuah tank tipe Stuart M3 yang menjadi "tersangka" atas lahirnya kata umpatan yang ikonik, selama masa perang mempertahankan kemerdekaan. Ikonik ini dapat diartikan sebagai kebiasaan yang khas, dan teridentifikasi sebagai kata populer sejak masa lampau. Khususnya di kota Surabaya, Jawa Timur.

Para pejuang atau masyarakat Surabaya, kerap mengucapkan umpatan yang bernada keras dengan kata "Jancok". Entah itu ditujukan kepada perseorangan, kelompok, atau ketika menghadapi sebuah suatu peristiwa tertentu. Kata "Jancok", adalah definisi budaya yang tidak dapat dilepaskan dari komunikasi masyarakat Surabaya.

Telisik demi telisik, ternyata ada salah satu peristiwa yang mendasari lahirnya kata umpatan tersebut. Banyak wacana dan bahkan penelitian yang dilakukan untuk membuka tabir sejarah kata "Jancok" ini. Tetapi tidak disangka, justru nama dari sebuah tank Belanda  yang keluar. Identifikasi yang berlatar historigrafis ini, ternyata pada faktanya tidak ada kaitannya sama sekali.

Setiap kali para pejuang berhadapan dengan musuh, biasanya kata umpatan kerap keluar dengan spontan. Terlebih ketika dalam kondisi terdesak, atau berhadapan dengan kekuatan musuh yang lebih besar. Seperti kehadiran sebuah tank, pada suatu medan pertempuran. Maka dapat diprediksi, bahwa kata "Cok" adalah ungkapan dari sebuah kekesalan yang dialami oleh seseorang.

Lantas apa hubungannya dengan sebuah tank Belanda? Ternyata selama ini publik telah menuduh, sebuah tank bertuliskan Jan Cox sebagai asal muasal lahirnya kata umpatan tersebut. Dokumentasi tank bertuliskan Jan Cox ditengarai sebagai sumbernya. Padahal fakta sejarah menjelaskan bahwa, dokumentasi tank Jan Cox itu diambil pada sebuah front pertempuran di Garut, Jawa Barat.

Berbagai literasi sejarah mengenai peristiwa seputar pertempuran di Garut pada tahun 1947, memang menerangkan mengenai eksistensi tank tersebut. Jadi bukan ketika pertempuran di front Surabaya, yang terjadi pada tahun 1945. Nah, lho. Lantas mengapa selama ini justru yang beredar adalah dokumentasi tank tersebut?

Telisik punya telisik, masih banyak wacana sejarah yang masih dikembangkan terkait eksistensi tank ini diberbagai front pertempuran. Hal ini dimaknai sebagai bagian dari kultur masa perjuangan, yang identik dengan suasana bersiap. Ketika kaget, biasanya kita mengumpat, apalagi ketika kita kesal atau marah.

Jadi sementara ini dapat disimpulkan, bahwa tank Jan Cox berstatus sebagai tertuduh, dan belum ditetapkan sebagai tersangkanya. Sedangkan pengucapan kata "Jancok" sendiri sebenarnya sudah berkembang sejak masa Hindia Belanda dan Jepang. Walau bicara mengenai seputar sejarah kata, tentu tidak akan menyelesaikan persoalan tuduhan terhadan tank Jan Cox.

Tetapi dapat dipastikan, selama masa mempertahankan kemerdekaan Indonesia, kiprah tank Jan Cox kerap memberikan tekanan terhadap para pejuang Republik. Maka wajar, bila seorang pejuang teriak menyebutkan kata yang tertulis pada lambung tank Stuart tersebut secara spontan.

Dimana seperti kita ketahui bahwa nama Jan Cox berasal dari nama seorang seniman Belanda. Kebetulan saja operator tank tersebut mengidolakan dengan menuliskan namanya di lambung tank miliknya. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun