Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semangat Revolusioner Che Guevara untuk Indonesia

14 Juni 2022   06:15 Diperbarui: 14 Juni 2022   06:19 1105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang dokter, seorang gerilyawan, dan pejuang kemerdekaan bagi negara-negara di Amerika Latin, tepat pada hari ini dilahirkan. Pada 14 Juni 1928, seorang maestro pergerakan revolusioner lahir di sebuah kota kecil bernama Rosario, di Provinsi Santa Fe, Argentina. Memiliki nama asli Ernesto Rafael Guevara de la Serna, Che muda sangat akrab dengan realitas kemiskinan yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

Masa mudanya selalu dihabiskan dengan kegemarannya membaca karya dari tokoh-tokoh filsafat beraliran "kiri", seperti Marx, hingga nasionalis, seperti Nehru. 

Pandangannya mengenai kemerdekaan dan kebebasan untuk orang-orang miskin, dibuktikannya melalui kisah catatan perjalannya mengelilingi Amerika Latin. Ia berkendara dengan motor, sepanjang kurang lebih 12.500 km, ia lalui hanya untuk merekam persoalan sosial di berbagai negara.

Pengetahuannya terhadap dunia kedokteran selama sekolah di Universitas Buenos Aires, dilaluinya dengan cara berkelana. Baik selama perjalanan di Chili hingga ke daerah Machu Pichu, persoalan kemiskinan yang melanda Amerika Latin, sudah menjadi tekad bulatnya untuk menyelesaikan persoalan. 

Hingga pada tahun 1953, ia berhasil menyelesaikan kuliah kedokterannya, dengan gelar yang disandangnya inilah, ia kemudian memutuskan untuk bergerilya.

Bergerilya untuk menumpahkan segala ilmunya demi masyarakat tertindas, walau hal itu harus dilaluinya dengan mengangkat senjata. Hal ini terjadi ketika ia terlibat dalam kelompok gerilyawan Meksiko yang menentang dominasi Amerika di wilayahnya. Nah, pada momen inilah, ia berkenalan dengan Fidel Castro, yang kelak menjadi seorang pemimpin di Kuba. Walau pada akhirnya, ia terjebak pada pusara revolusi di Bolivia.

Lantas, apa kaitannya dengan Indonesia? Sejarah Indonesia mencatat, bahwa Che Guevara pernah melakukan kunjungan ke Indonesia pada bulan Juni 1959. Kedekatannya dengan Bung Karno, meyakinkan dunia barat, bahwa Indonesia kala itu tengah berada dalam haluan ideologi "kiri". 

Seperti kita ketahui, pada era ini, golongan komunis mayoritas menguasai iklim politik di Indonesia. Walau antara Che dengan D.N. Aidit, memiliki cara pandang yang berbeda menyangkut revolusi.

Tak ayal, dukungan Kuba atas perwakilan Che di Indonesia, secara singkat mampu mengubah kebijakan politik Bung Karno dalam melihat negara-negara barat. 

Dalam upaya pembebasan Kalimantan khususnya, konflik dengan Malaysia serta Singapura pada dasawarsa 60an. Berawal dari kedekatan beliau dengan tokoh-tokoh revolusioner yang sangat anti terhadap barat, Amerika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun