Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Bung Karno dari Gang Peneleh

6 Juni 2022   23:36 Diperbarui: 6 Juni 2022   23:42 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah kediaman H.O.S Cokroaminoto di Peneleh (pesonaindonesia.kompas.com)

Publik seringkali beranggapan, bahwa sikap politik Soekarno identik dengan semangat nasionalisme tulen. Tetapi, apabila ditinjau dari latar belakang sejarah aktivitasnya, pemahaman terhadap ideologi Islam dan revolusioner tentu berangkat dari H.O.S. Cokroaminoto dan rekan-rekan seperjuangannya di Peneleh. Baik gagasan dalam merumuskan Pancasila ataupun kontroversinya dalam merumuskan konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis) di tahun 60an. Semua tentu ada "benang merahnya".

Entah sampai kapan, generasi saat ini dapat mengenal para tokoh pendiri Republik Indonesia. Terlebih ketika narasi mengenai identitas kelahiran Bung Karno sampai saat ini masih kerap diperselisihkan dalam berbagai sudut pandang sejarah. Seperti lansiran dari situs Kemendikbud, yang menyebutkan Soekarno lahir di Blitar. Semoga dapat lekas ditelaah sesuai dengan fakta sejarah yang ada, agar tidak terjadi bias makna dalam memahami sejarah Indonesia.

Akhir kata, semangat dan cita-cita persatuan dan kesatuan bangsa Bung Karno tentu jangan pernah padam. Cita-cita yang ditunagkan dalam Pancasila atau proyeksi-proyeksi terhadap masa depan bangsa Indonesia, agar dapat kita sama-sama jaga dan pertahankan seperti amanatnya dalam menjaga Indonesia dalam rangkaian Bhineka Tunggal Ika.

Gang Peneleh, adalah wajah sejarah Indonesia, yang juga sepatutnya dapat dilestarikan dan dikembangkan demi menjaga narasi sejarah bagi generasi saat ini dan nanti. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun