Masa pendudukan Jepang di Indonesia tercatat dimulai sejak tahun 1942. Pada masa inilah kehidupan bangsa Indonesia dianggap dalam kondisi paling parah, selama masa penjajahan asing. Tidak sekedar eksploitasi alam, melainkan juga eksploitasi tenaga manusia. Eksploitasi tenaga manusia ini kelak dikenal dengan nama Romusha.
Tetapi tidak hanya Romusha saja yang dibentuk oleh Jepang selama pendudukannya di Indonesia. Terdata ada banyak organisasi bentukan Jepang yang didirikan guna kepentingan perang Jepang dalam pertempuran Asia Timur Raya. Ada sekurang-kurangnya 9 organisasi besar (militer dan kemasyarakatan) yang didirikan pada masanya.
1. PETA
Atau dikenal dengan nama Pembela Tanah Air. Dibentuk pada 3 Oktober 1943, yang berawal dari surat Gatot Mangkupraja kepada Gunseikan (Kepala Pemerintahan Militer Jepang). Dengan tujuan membantu militer Jepang dalam pertempuran di medan perang. Ditambah dengan usulan para ulama yang menghendaki dibentukkan tentara sukarela yang dapat mempertahankan tanah airnya dari serangan musuh.
Tokoh-tokoh yang pernah tergabung dalam Peta diantaranya adalah, Jenderal Besar TNI Soedirman, Soepriyadi, Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Jenderal Soeharto, Brigjen Latief Hendraningrat, dan lain-lain.
2. Gakkukotai
Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama Barisan Pelajar. Organisasi ini didirikan di setiap sekolah menengah, dengan tujuan memberikan keterampilan tempur bagi anak-anak muda. Struktur organisasi pusatnya berada pada sekolah yang ditetapkan sebagai markas kompi. Sedangkan setiap kelas adalah seksi-seksinya, dengan satuan regu yang dikenal sebagai pleton.
3. Heiho
Adalah pasukan dari bangsa Indonesia dengan tugas membantu militer Jepang di setiap angkatan. Baik Angkatan Darat, Angkatan Udara, ataupun Angkatan Laut. Dengan pembatasan pangkat bagi para anggotanya, yang membuat para anggota Heiho tidak memiliki pangkat tinggi dibandingkan dengan para anggota PETA.
Tetapi memiliki keterampilan lebih, karena para anggotanya diberikan tugas pada unit-unit lapis baja (tank), artileri udara, artileri lapangan, hingga transportasi darat. Kelak, para anggota Heiho, banyak yang menjadi bagian dari Badan Keamanan Rakyat (BKR) cikal bakal TNI selain dari anggota PETA.