Tapi belum dapat dikatakan merata secara menyeluruh dan terorganisir. Â Sebuah contoh yang patut diacungi jempol, tatkala para mahasiswa jurusan kesehatan di Lamongan bergerak ke desa-desa untuk memberikan edukasi dan pengajaran. Ya, itu adalah salah satu contoh dari sekian banyak kegiatan positif dalam realita saat ini.
Pendirian rumah-rumah baca dianggap sebagai hal yang efektif mengurai persoalan ini. Keterbatasan dalam pengetahuan dapat diminimalisir dalam pengadaan buku-buku bacaan yang layak untuk anak. Tentunya untuk generasi pembelajar saat ini. Kerinduan para peserta didik dengan kegiatan pembelajaran tentu akan sedikit terobati ketika para kakak-kakak  hadir ditengah keterbatasan mereka.
Harapan mereka sederhana, dapat terus belajar dari siapapun yang dengan ikhlas mau berbagi ilmu dan pengetahuan. Berbagi cerita mengenai suka duka, dan lain hal yang sesuai dengan semangat merdeka belajar. Sekali lagi, sudah sepatutnya dukungan dari semua pihak dapat terealisasi guna kebutuhan pendidikan anak-anak di seluruh pelosok Indonesia.
Tidak hanya fokus pada kebutuhan pendidikan bagi anak-anak kota. Tetapi fokus juga dalam tujuan pendidikan untuk sesama anak bangsa. Semoga tulisan ini dapat membuka kembali hati kita. Demi melihat masa depan generasi bangsa pasca pandemi ini berlalu. Sudah sepatutnya kita berpikir untuk masa depan anak-anak kita kelak.
Fokker - Guru Sejarah SMA Malahayati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H