Mohon tunggu...
Hendra Fahrizal
Hendra Fahrizal Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Certified Filmmaker and Script Writer.

Hendra Fahrizal, berdomisli di Banda Aceh. IG : @hendra_fahrizal Email : hendrafahrizal@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Trik Memilih Videografer Pesta Pernikahan

11 Maret 2018   13:50 Diperbarui: 12 Maret 2018   20:40 1169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau tidak semua EO demikian, saya jadi hati-hati bekerjasama dengan  WO. Setidaknya benar-benar melihat track record EO itu. Terlebih WO-WO  besar yang biasanya dipakai oleh para orang kaya yang menikahi anaknya.  Walau pada akhirnya tak mendapat pekerjaan-pekerjaan 'wah', ah bodo  amat, yang pasti semua orang akan mendukung langkah saya, karena  saya...benar.

Permasalahan kedua, fotografer. Sebelum mencari videografer, biasanya  mereka mencari fotografer dulu. Biasanya ini terjadi di kaum menengah,  yang tidak menggunakan jasa WO. Mereka biasa akan bertanya ke  fotografer, karena menganggap kedua profesi ini berada di satu  komunitas. Fotografer ini, biasanya, kalau tidak menggarap sendiri  videografinya, dia akan melempar pekerjaan ke pihak lain, dengan satu  syarat; minta fee.

Nah ini dia juga yang saya nggak demen. Saya pernah menasehati  seorang fotografer. "Kalau memberi pekerjaan, jangan minta fee, karena  suatu saat saya juga akan memberikan kamu pekerjaan dan saya tak akan  minta fee. Kalau kamu minta fee ke saya, maka saya tentu akan memark-up  biaya jasa saya agar ada alokasi dana fee untukmu. Itu akhirnya bikin harga jadi melejit dan menjadi terlihat mahal bagi klien, dan bisa saja  klien memutuskan tidak menggunakan jasa kita."

"Begitu juga sebaliknya  bila saya melakukan hal yang sama, yaitu minta fee dari kamu. Harga kamu  jadi mahal dan ia malah akan beralih ke fotografer lain. Lebih baik, sistem kerja samanya diubah, sistem saling merekomendasi tentu lebih  tepat, kamu rekomendasikan saya, saya rekomendasikan kamu di lain waktu. Keuntungannya disitu. Kamu jadi dapat kerja. Tapi kita tak perlu harus  menaikkan harga untuk alokasi fee. Kan lebih cerdas." Begitu kata saya  ke seorang fotografer yang belakangan suka melamun sendiri karena  kebanyakan makan duit fee."

Kedua hal diatas, tentu saya harapkan menjadi pertimbangan dari  seorang calon pengantin yang hendak melaksanakan pesta, bila kalian  hendak mencari sebuah jasa, lebih baik cari sendiri, kalian akan  terlepas dari jerat fee yang dibuat oleh WO dengan vendor lain atau  fotografer dengan vendor video lain, yang membuat kalian secara tidak  sadar, harus merogoh kantung untuk sebuah harga jasa yang lebih mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun