Mohon tunggu...
Hendradi Hardhienata
Hendradi Hardhienata Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Dr. rer. nat. Fisika Teoretik dari Universitas Linz, Austria. Anggota himpunan keilmuan: Indonesian Optical Society (INOS), Austrian Physical Society (OePG) dan Optical Society of America (OSA).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solusi untuk Mengatasi 'Horror' Kemacetan di Pintu Gerbang Tol

24 Juli 2015   01:49 Diperbarui: 24 Juli 2015   02:04 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Lalu bagaimana mengatasi persoalan ini? Kuncinya adalah dengan memperbesar fluks keluar kendaraan (kendaraan per detik). Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, menambah pintu bayar tol – ini sulit dilakukan maka salah satu solusi adalah kurangi waktu pit stop rata rata di pintu bayar dengan menggunakan lebih dari satu operator di tiap gerbang (seperti mengisi di pom bensin). Misalkan jika ada 3 operator di tiap gerbang maka waktu pit stop rata rata dapat dikurangi meskipun ini tidak terlalu efisien jika kendaraan yang berada di pit stop terluar memerlukan waktu bayar yang lama sehingga menghambat 2 kendaraan yang sudah bayar dibelakangnya. Salah satu solusi yang paling pas menurut saya adalah dengan menggunakan petugas  kasir ‘jemput bola’ dengan berbekal uang kembalian yang cukup serta membagikan struk/kartu ‘lunas’ kepada pengguna yang tinggal diserahkan ke petugas di garda (dalam keadaan darurat ini tidak perlu). Dengan tambahan 14 apalagi 28 petugas kasir jemput bola maka waktu pembayaran dapat dikurangi secara drastis. Jika seorang petugas kasir dapat melayani 6 kendaraan dalam satu menit, ini berarti 28 petugas bisa melayani 168 kendaraan dalam 60 detik itu berarti penambahan fluks keluar sekitar 168/60 atau 2,8 kendaraan/detik (lebih rendah sedikit jika delay saat memberikan struk lunas kepada petugas garda dihitung). Break even point dengan demikian bisa tercapai untuk 14 gardu bayar jika ada (estimasi kasar fluks masuk 4 kendaraan/detik)  sekitar  60 * 4 = 240 kendaraan per menit /6 = 40 petugas kasir tambahan yang disebar merata ke setiap lajur!

 

Tentu saja Fermi problem ini bukanlah suatu solusi yang akurat namun bisa digunakan untuk mengestimasi secara cepat dan kasar. Pengelola jalan tol harus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat yang sudah sangat sabar mengantri di pintu bayar tol meskipun kelelahan karena perjalanan panjang dan dalam keadaan tertentu dapat menyebabkan kecelakaan dan jatuhnya korban. Sudah saatnya pengelola melakukan analisis serupa namun dengan akurasi yang lebih baik misalnya menggunakan simulasi sederhana atau teknologi untuk menghitung waktu rata rata pit stop, fluks masuk dan keluar sesuai dengan observasi yang tepat dan real time! 

 

Yang jelas tidak diperlukan hitungan yang rumit untuk menunjukkan bahwa 14 pintu gerbang bayar tidak akan bisa menghindari kemacetan apabila fluks kendaraan yang masuk melebihi 1,4 per detiknya.  Belajar fisika tidak hanya mengurusi soal ujian ataupun olimpiade yang seru dan fun tetapi juga untuk menyiapkan kemampuan problem solving dengan terlebih dahulu merumuskan problem Fermi, sesuatu yang berguna di dunia kerja dan masyarakat seperti estimasi jumlah petugas tambahan saat puncak arus mudik lebaran maupun jam jam sibuk.

 

Semoga artikel ini ditindaklanjuti oleh pengelola yang berwenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun