Mohon tunggu...
Adang Hendra
Adang Hendra Mohon Tunggu... -

tinggal di kalimantan timur

Selanjutnya

Tutup

Money

Lion Air Sang Fenomenal...??

14 April 2013   13:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:12 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebagai warga bangsa, tentunya sudah selayaknya turut berbangga adanya sebuah maskapai lokal yang bisa menggurita membawa terbang merah putih ke seantero pelosok negeri bahkan diharapkan dapat menguasai langit regional.  Tidak hanya sebatas turut berbangga, namun juga perkembangan maskapai lokal akan membuka kesempatan kerja dan kesempatan usaha bagi warga bangsa sendiri.

Seiring dengan perkembangan maskapai ini yang dapat dikategorikan fenomenal bahwa hanya dalam ukuran waktu yang singkat tetapi telah dapat melayani dan menghubungkan sebagian besar pulau-pulau nusantara, bahkan mulai merambah langit regional.  Namun demikian, terdapat beberapa catatan yang barangkali dapat dijadikan perhatian ataupun bahan evaluasi bagi maskapai berlogo singa ini, antara lain;

Beberapa waktu lalu, kami kedatangan team auditor skala internasional  yang merupakan warga negara Indonesia,  USA dan Jepang, dimana salah satu tamu kami mengalami kehilangan bagasi yang memuat seluruh pakaian dan perlengkapang lapangan yang besok harinya akan diperlukan guna pelaksanaan audit di lapangan.   Namun, kehilangan ini tidak mendapat informasi yang memadai apalagi dapat diketemukan, walaupun sudah berusaha menghubungi maskapai ini.   Dan sepertinya, kehilangan bagasi pada periode itu nampaknya sering terjadi dan sering menimbulkan kejengkelan penumpang.  Tetapi syukur Alhamdulillah, penulis sebagai seorang penumpang yang sering menggunakan jasa maskapai ini dapat melihat bahwa pada akhir-akhir ini kelemahan handling bagasi nampaknya sudah dapat diatasi, dimana tidak terlihat lagi adanya penumpang yang complain, kemudian label bagasi masih utuh tertempel hingga di tujuan.  Artinya lion mau dan mampu meng-improve operasionalnya.

Memang mendatangkan sejumlah pesawat baru langsung dari pabriknya tentunya merupakan kebanggaan maskapai, namun lion harus mulai menyadari bahwa maskapai penerbangan tidak berjualan pesawat akan tetapi berjualan "service" alias jasa pelayanan.  Terkait hal ini, sudah sebaiknya branding promosi maskapai tidak terlalu menekankan pada nama pabrikan pesawat namun akan lebih tepat mengedepankan unsur service tadi.  Dikarenakan branding promosi akan mempengaruhi seluruh crew dalam menjalankan operasionalnya, dengan promosi mengedepankan nama pabrikan pesawat akan memberikan keyakinan kepada crew bahwa mereka lebih unggul dari kompetitor, namun melupakan jasa pelayanan yang antara lain mampu menjaga kenyamanan pelanggannya, jadi sekali betapa pentingnya mengedepankan "service" kepada pelanggan selain tentunya kebersihan dan kecanggihan pesawatnya.

Pertumbuhan dan pertambahan pesawat yang demikian buanyak dalam waktu singkat tentunya memerlukan kesiapan dan ketersediaan crew yang mengoperasikannya, dalam hal ini sebetulnhya tidak adil kalau pendidikan dan pelatihan crew ini sepenuhnya menjadi domain maskapai....kemana peran negara..??  Padahan sudah selayaknya penyelenggara negara melihat bahwa terdapat peluang kerja yang demikian besar bagi warga bangsanya di dalam negaranya....kenapa penyelenggara negara tidak ikut menyiapkan warga bangsanya melalui berbagai sarana pendidikan & pelatihan guna mengisi kesempatan yang ada dan telah diciptakan oleh corporate.   Sehingga kesempatan ini dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh seluruh komponen bangsa sekaligus dapat meningkatkan sinergi antara negara dan swasta dalam mengoptimalkan potensi bangsa.

Hal lain juga, penerbangan tidak dapat dilepaskan dengan kesiapan pelayanan dan pengelolaan di darat, mulai jalan masuk menuju Bandara hingga hirukpiukuk di dalam bandara.  Dalam hal ini pihak maskapai harus sudah memulai berjualan service buat para pelanggannya, dikarenakan pelayanan di bandara merupakan awal dan merupakan rangkaian dengan pelayanan di udara, demikian pula sejauhmana kesiapan penyelenggara negara dalam hal ini BUMN pengelola bandara memberikan service pula bagi para pelangganya.

Dengan kejadian di Bali ini diharapkan dapat dilakukan evaluasi menyeluruh bagi para regulator dan tentunya maskapai lion air guna perbaikan ke depan dan tidak terulang kembali hal serupa...walau bagaimana majulah maskapai Indonesia, kuasailah langit nusantara dan berdayakan warga bangsa pada semua tingkatan operasional maskapai.

hendra adang (Belantara-Borneo.blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun