Perbedaan
juga terlihat pada saat menjalankan Sholat Tarawih. Di sini, kita melakukan
sholat tarawih dengan formasi 4-4-3. Tiap empat rakaat salam dilanjutkan dengan
sholat witir tiga rakaat, sedangkan di Qatar formasinya 2-2-2-2-2-1.
Artinya, tiap dua rakaat sholat tarawih kita mesti akhiri dengan salam dan
sholat witir 2-1.
Terakhir
yang cukup mencolok perbedaan antara Ramadhan di Bandung dan di Qatar
adalah satu minggu atau sepuluh malam terakhir di bulan Suci Ramadhan ini. Di
sini, menjelang Idul Fitri masjid-masjid terlihat makin sepi jamaah. Paling
tidak itu yang saya dengar dari beberapa teman, karena saya hanya berada di Indonesia
sepuluh hari pertama. Berbeda sekali dengan di Qatar, dimana masjid banyak
dipenuhi oleh orang-orang yang beritikaf menjelang berakhirnya bulan ini.
Bahkan di beberapa masjid ada banyak jamaah yang memasang tenda di luar masjid
dan membawa perlengkapan mandi, dan sebagainya. Demikian sekilas suasana Bulan
Ramadhan tahun ini yang saya jalani di dua tempat berbeda. Apapun perbedaannya,
mudah-mudaha kita tetap bisa mendapatkan hasil maksimal seperti yang diajarkan
oleh Rasulullah SAW.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H