Mohon tunggu...
hendra kurniawan
hendra kurniawan Mohon Tunggu... -

Mencoba mencari ilmu yang bermanfaat...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Irama dan Melodi

21 Desember 2010   06:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:32 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsure dasar musik dan tari (Jamalus, 1989). Selanjutnya Jamalus menyatakan irama dalam musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan sisitem dengan bermacam-macam lama waktu.

Melodi merupakan unsur pokok musik yang senantiasa menjadi pusat perhatian pemerhati dan penikmat musik. Unsur-unsur melodi adalah:

A. Bunyi

Bunyi ditimbulkan oleh benda yang bergetar, kemudian melalui udara bunyi tersebut sampai ketelinga manusia. Namun tidak semua bunyi dapat didengar oleh manusia. Bunyi terendah yang dapat didengar oleh manusia memiliki getaran 16/detik dan yang tertinggi 30.000/detik (secara empiric batas keatas sebenarnya tak dapat ditentukan).

Tinggi nada yangh sudah tetap, supaya mudah digunakan orang dan mudah dibawa-bawauntuk dijadikan pedoman ukuran, maka dapat disimpan dalam alat-alat yang bernama garpu tala (stemvork) dan stemfluit (picth pipe).

B. Notasi Melodi

Notasi dibedakan menjadi:

1. Notasi huruf

Notasi huruf merupakan notasi paling mudah yang didasarkan pada bunyi nadanya. Notasi huruf merupakan notasi yang ditulis dengan huruf yang terdiri dari 7 huruf dengan urutan: c d e f g a b c ditambah 0 (nol) untuk tanda diam. Untuk c sampai b dinamakan tangga nada yang terdiri dari 7 nada yang disebut oktaf.

2. Notasi angka

Sebenarnya notasi ini merupakan metode pertolongan untuk mempermudah mempelajari notasi musik, akan tetapi sampai sekarang penulisan ini menjadi notasi yang dianggap pokok terutama untuk kaum awam. Notasi angka berupa angka seperti 1 2 3 4 5 6 7.

3. Notasi musik

Notasi musik mula-mula dipakai pada tahun 300, tetapi masih sangat sederhana dan berbeda-beda. Di Jerman dan Italia berbentuk titik-titik dan lainnya garis, misalnya nada tringgi dengan kode "/" dan nada rendah dengan kode "".

Untuk mempelajari notasi musik harus diperhatikan dan dipahami agar memiliki kesabaran, ketekunan dan ketelitian. Atam Hamdju (1989) mengatakan untuk mempelajari not musik bakat bukan ukuran seseorang, banyak latihan dan sabar berlatih adalah kunci keberhasilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun