politik luar negeri politik bebas-aktif.Â
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menjadi pembicara panel mengenai "Managing Geopolitical Competition in Multipolar Region" pada penyelenggaraan hari kedua International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2022 19th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (11/6).Dalam penjelasannya, Menhan Prabowo menegaskan bahwa Indonesia tetap berpegang teguh pada kebijakanHal ini sekaligus menegaskan bahwa Indonesia bebas menentukan sikap dan kebijakan terhadap isu atau permasalahan internasional dan tidak memihak pada satu kekuatan tertentu."Indonesia telah membuat pilihan sadar untuk tidak memihak. Kami percaya bahwa kekuatan besar China dan AS akan memperlakukan kami dengan baik," ungkap Menhan Prabowo.
Lebih lanjut Menhan Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia menghargai hak dan kepentingan nasional setiap negara, tidak terkecuali negara-negara major powers.
"Indonesia menghargai semua kekuatan besar dan menyadari bahwa mereka membutuhkan 'ruang'. Hak-hak mereka dihormati. We respects a RBO (Rules Based Order) because we are the most affected by an order of just power," tambahnya.
Namun demikian, pertahanan negara tidak boleh diabaikan. Indonesia harus mempertahankan negara dengan segala cara yang dimiliki sejalan dengan strategi pertahanan Indonesia yang menganut sistem defensif.
Mengambil pelajaran dari situasi yang terjadi di Ukraina, Prabowo menyebut bahwa keamanan dan kemerdekaan tidak boleh diabaikan begitu saja.
"Situasi di Ukraina telah mengajarkan bahwa kita tidak pernah bisa mengabaikan keamanan. Kami bertekad untuk memperkuat pertahanan kami dan itulah kuncinya," sambung Menhan.
Selain Menhan Prabowo, sejumlah tokoh dunia lainnya yang turut menjadi pembicara pada penyelenggaraan IISS Shangri-La Dialogue hari kedua di antaranya Menhan AS Lloyd J. Austin III, Menteri Angkatan Bersenjata Prancis Sebastien Lecornu, Menteri Pertahanan Jepang Kishi Nobou, Menhan Malaysia Dato' Seri Hishammuddin Tun Hussein.
Shangri-La Dialogue yang didirikan pada 2002 merupakan forum pertahanan dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik. Pertemuan ini menjadi wadah bagi para menteri untuk mendiskusikan tantangan keamanan dan pertahanan di kawasan dan bersama-sama menghasilkan pendekatan baru.
Tahun ini, Shangri-La Dialogue dihadiri oleh 42 negara dengan 37 delegasi setingkat menteri serta lebih dari 30 pejabat senior sektor pertahanan dan akademisi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H