Mohon tunggu...
hendra syaputra
hendra syaputra Mohon Tunggu... Wiraswasta - gino 1107

indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menhan Prabowo: Indonesia Bisa Bubar, Apabila Pancasila Ditinggalkan

7 Juni 2022   14:21 Diperbarui: 7 Juni 2022   14:35 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menghadiri Sidang Senat Terbuka Wisuda Semester Gasal Tahun Akademik 2021-2022 Universitas Pancasila bertempat di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa, (7/6). 

Selain didaulat untuk memberikan orasi ilmiah, kedatangan Menhan Prabowo adalah untuk memenuhi undangan kehormatan Rektor Universitas Pancasila Prof. Dr. Edie Toet Hendranto, SH., M.Si.,FCBArb serta seluruh dewan pembina Universitas Pancasila di antaranya Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar dan Dr. (HC). Siswono Yudo Husodo.  

Dalam pembukaan orasi ilmiahnya bertajuk "Peran Indonesia Menghadapi Perubahan Dunia Global dalam Satu Dekade ke Depan", Menhan Prabowo mengucap syukur serta merasa sangat bangga kepada para wisudawan/wisudawati yang resmi menjadi sarjana dengan menyandang gelar akademis sesuai program studi yang ditekuninya. 

Menhan Prabowo dalam sambutannya mengatakan Indonesia memiliki dua kecemerlangan, yaitu bahasa Indonesia dan Pancasila. Menurut Prabowo, Indonesia akan bubar apabila Pancasila ditinggalkan. 

"Indonesia memiliki dua kecemerlangan, the brilliance of our leaders, this is sesuatu yang cemerlang yang banyak negara tidak punya," kata Prabowo dalam orasi ilmiah di acara wisuda Universitas Pancasila seperti siaran YouTube Universitas Pancasila, Selasa (7/6). 

"Apa kecemerlangan menurut saya, bahwa pendiri-pendiri bangsa kita memilih bahasa suku yang kecil sebagai bahasa kebangsaan, bahasa Melayu berasal dari Riau. Jumlah penduduknya sedikit dibandingkan bahasa Jawa, bahasa Jawa adalah mayoritas, Bung Karno orang Jawa, tokoh-tokoh dalam BPUPKI itu banyak orang Jawa-nya, tapi tidak memilih bahasa jawa sebagai bahasa kebangsaan," ujar Menhan Prabowo. 

Menhan Prabowo menyebut Indonesia harus bersyukur karena tidak meributkan soal bahasa. Dia menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia sepakat dengan satu bahasa kebangsaan, yaitu bahasa Indonesia. 

"Kita bersyukur hampir 300 bangsa Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai ke Rote, kita bisa semua satu bahasa, bahasa kebangsaan," jelas Menhan Prabowo. 

Kecemerlangan Indonesia yang kedua menurut Menhan Prabowo adalah Pancasila, yang dijadikan sebagai dasar negara. 

Menhan Prabowo menyebut Indonesia bisa bubar apabila meninggalkan Pancasila. 

"Ini jangan kita anggap enteng menurut pendapat saya, pendapat para ahli, pendapat senior-senior, begitu kita tinggalkan Pancasila saya kira negara ini akan bubar, itu pendapat saya. Jadi jangan menganggap hal ini sebagai sesuai yang biasa," kata Menhan Prabowo. 

Menhan Prabowo pun mengajak untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila sebagai perekat dalam kehidupan yang beragam di tengah-tengah masyarakat. 

"Karena itu saudara-saudara harus bangga universitas kalian memiliki nama besar Pancasila sebagai nama universitas kalian, itu juga mengandung tanggung jawab moril bahwa Saudara harus sangat-sangat yakin untuk mempertahankan Pancasila, untuk mengajarkan Pancasila kepada lingkungan kalian semua dan harus diyakini dengan Pancasila ratusan suku bangsa yang berbeda-beda, ras yang berbeda-beda, agama yang berbeda-beda, bahasa daerah, adat istiadat yang berbeda-beda, kita bisa berhimpun dalam suatu negara yang demikian, besar, demikian kaya untuk harapan ke depan," tutup Menhan Prabowo. 

Diakhir sambutan, Menhan Prabowo mengutip kata-kata Bung Karno, "Gantunglah cica-citamu setinggi langit, kalau sudah cita-citamu setinggi langit dan kau jatuh, kau jatuh diantara bintang-bintang dilangit".

"Semoga Tuhan YME, menyertai kalian semua dalam perjuangan hidup, sebagai anak bangsa Indonesia, yang baik, yang setia, yang militant, yang cinta tahan air", tutup Menhan Prabowo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun