Pada bulan ini dua momen kepo yang menjadi headline setiap pembicaraan orang-orang indonesia, yang pertama yang menjadi pembicaraan serius dan hangat adalah seputar piala dunia yang diadakan di Brazil. Satu hal yang menarik dari piala dunia yaitu banyaknya nobar yang diadakan untuk menonton bareng pelaksanaan piala dunia. Selain itu bagi para pedagang jersey para pemain bintang sepak bola menjadi ladang usaha yang menguntungkan, hingga jangan heran kalau disetiap sudut ada orang yang memakai jersey pemain idola mereka baik di sekolah, mesjid dan tempat-tempat umum semua di banjiri oleh jersey para pemain bola.
selain itu Brazil yang menjadi tempat pelaksana piala dunia banyak di demo oleh warga, karena dinilai membuang-buang anggaran sehingga Brazil belum layak menjadi penyelenggara piala dunia, karena masih banyak warganya yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Apakah mereka yang kepo supaya masuk TV ?, sehingga melakukan demonstrasi untuk menampilkan wajahnya kepada seluruh dunia entalah, apakah ini salah atau tidak.
Ketika piala dunia mulai bergulir ada banyak team-team besar yang mulai pulkam seperti kalau di Indonesia para perantau pulkam menjelang puasa atau sesudah puasa, kalau para pemain bola yang mengikuti piala dunia mereka pulkam kadang dicibir atau bahkan dilempari gula-gula tanda kecewa para fansnya, akibat kekalahan mereka menghadapi lawannya seperti yang dialami oleh team KORSEL, sebaliknya kalau puasa orang pulkam malah mereka dipuja sebab sebagian diantara mereka adalah perantau yang membawa sekeping uang ke kampung hingga mereka kadang dipuja-puja bahkan di tunggu kedatangannya.
ke duanya ini antara puasa dan piala dunia sesungguhnya memiliki kemiripan, pertama bagi pemain bola yang tidak mencetak gol dikatakan puasa gol dan tampaknya team yang harus puasa juara tahun ini adalah team Spayol sebab mereka telah pulkam. Sedangkan puasa adalah ajang mencetak gol amal yang sebanyak-banyaknya pada gawang kebajikan hingga bisa menjuarai puasa dengan trovi kemenangan hingga saat pulkam memberikan kesejukan lahir dan batin.
Kalau kita berbicara penyelenggara piala dunia tahun ini adalah Brazil sedangkan penyelenggara puasa yaitu tuhan beserta para ofisialnya, tiket masuk menyaksikan ramadan termasuk barang langkah sebab selain tidak panjang antrian juga jarang orang berminat, karena katanya yang dapat menyaksikan langsung gol-gol puasa hanya mereka yang mendapat panggilan dari tuhan. Bedanya itu dengan piala dunia tiketnya tersedia diberbagai tempat tetapi ini yang membuat tiket ramadan/puasa jadi tidak digemari sebab ustadz-ustadz ngga banyak yang ngefens sama mereka sehingga tiket ramadan cenderung hanya di beli oleh orang-orang yang galau team kesayangannya kalah di piala dunia.
Puasa adalah ibadah yang disediakan tuhan buat manusia untuk mencetak gol-gol yang banyak untuk menenteng trofi diakhirat kelak, sedangkan piala dunia hanya permainan sehingga jangan samakan antara ke duanya sebab kalau anda puasa maka anda yang dapat pahala tetapi kalau anda nonton bola anda tidak dapat bayaran kalau team anda mencetak gol, malah anda lupa makan sahur hingga buka jam 09.00 pagi karena nonton piala dunia hingga bangun kesiangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H