Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Menikmati "Freedom of Youth", Konser Musik Rohani Outdoor Pertama di Surabaya

16 September 2024   20:00 Diperbarui: 16 September 2024   20:08 1202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ello dan Delon menjadi bintang tamu dalam Konser Musik Rohani "Freedom of Youth" (foto: Hendra Setiawan) 

Pecah! Begitulah salah momen yang nampak ketika Band Gabungan dari Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Surabaya tampil dengan iringan musik a la dangdut. Dua lagu medley yang pernah dipopulerkan Nella Kharisma saat tampil di perayaaan Natal Nasional di Surabaya pada 2023 lalu, ditampilkan ulang.

Lagu Yesus Kekasih Jiwaku dan Sayang-disayang, Aku Disayang Tuhan cukup familiar di telinga. Tak pelak, kerumunan massa yang semula masih anteng, pada bergoyang semaunya. Berjoged ria versi masing-masing tanpa perlu dikomando. Dari sekumpulan warga pemuda dan anak remaja dari tuan rumah sendiri, malah terlihat membuat lingkaran sambil berjalan berputar.

Ya, aksi ini adalah salah satu kemeriahan dalam kegiatan konser musik rohani bertajuk "Freedom of Youth". Dgagas oleh Komisi Pembinaan Pemuda dan Mahasiswa (KPPM) dengan menggandeng sejumlah sekolah Kristen dan Katolik sebagai pengisi acara. Sebelum dua artis ibukota tampil sebagai bintang tamu pamungkasnya.

Acara yang digelar outdoor di halaman parkir timur Plasa Surabaya atau yang dikenal dengan nama Delta Plasa pada Sabtu, 14 September 2024 malam, rupanya juga menarik banyak peminat. Walaupun berseberangan dengan lokasi ini, juga digelar konser musik tahunan yang sama yakni Jazz Traffick.

Menurut perhitungan cheker, penonton yang hadir malam itu sudah melampaui angka seribu (1.234; dua pertiganya perempuan). Jumlah ini tanpa menghitung peserta tenant, crew, dan petugas lain yang terlibat.

Sembari menunggu tampilnya bintang tamu. Duduk dulu biar tak capek (foto: Hendra Setiawan)
Sembari menunggu tampilnya bintang tamu. Duduk dulu biar tak capek (foto: Hendra Setiawan)

 

Unjuk Talenta

Bisa jadi kegiatan outdoor pentas musik rohani ini yang kali pertama diselenggarakan. Sebab di Surabaya, rerata event internal semacam ini dilakukan di dalam gedung gereja atau hall umum tertutup (indoor).

Seperti pentas musik atau ajang unjuk talenta, beberapa sekolah ikut serta meramaikan kegiatan yang berlangsung mulai jam 6 hingga 10 malam ini. Juga mitra gereja dan lembaga pelayanan pun turut andil di dalamnya.

Sebagai penampil pertama adalah Paduan Suara (PS) Kinaryosih; yang mulai tahun ini dipecah menjadi kelompok Anak dan Youth (Remaja). Dengan apik, pemegang juara I Pesparawi (Pesta Paduan Suara Gerejawi) se-Majelis Daerah Surabaya Timur I dan II pada 2019 ini membawakan sebuah lagu 1.000 reason . Atau biasanya diberi judul lain Bless the Lord of My Soul.

Tampilan PSA Kinaryosih (foto: Anton)
Tampilan PSA Kinaryosih (foto: Anton)

Lalu berturut tampilan dari PS SMA Kristen Yayasan Badan Pendidikan Kristen (YBPK) I Surabaya dengan lagu Allah Bangkit. PS SMA Kristen Petra 2 dengan lagu Hari yang Terbaik.

Sebuah penampilan khusus dari Pniel Band yang terdiri dari siswa/i autis membawakan lagu Ku Dicintai. Kemudian berlanjut kembali dengan tampilan PS SMA Katolik Santa Agnes. Dengan jumlahnya yang akbar, tampil memukai dengan lagu When You Believe.

Tampilan paduan suara SMA Katolik Santa Agnes (foto: Hendra Setiawan)
Tampilan paduan suara SMA Katolik Santa Agnes (foto: Hendra Setiawan)

Keren-keren ternyata. Bakat-bakat yang memang semestinya perlu mendapat perhatian dan wadah bersama. Sebagai ajang pencarian dan personal yang bisa menjadi salah satu ujung tombak dalam pelayanan di gereja asal masing-masing.

Menjelang larut malam, acara makin semarak dengan tampilnya komunitas paramuda dari  Gereja Kristen Indonesia (GKI) Ngagel (Ngagel Youth Community). Mereka membawakan beberapa lagu yang sebelumnya pernah dirilis dalam Near The Cross (Album Kidung Keesaan Vol. 1). Sebuah project kolaborasi antara Yamuger Indonesia dengan IGNITE GKI.

Lagu yang masuk dalam daftar, akhirnya ditambah lagi karena animo dan permintaan dari penonton. Terang saja karena masih dalam satu aras rumpun yang sama, lagu dalam kidung seperti Terpuji Nama-Nya, Ikut Tuhan Yesus, bisa diikuti bersama liriknya. Tentu dengan aransemen yang berbeda dan khas.

NYC GKI Ngagel turut memarakkan acara (foto: Hendra Setiawan)
NYC GKI Ngagel turut memarakkan acara (foto: Hendra Setiawan)

Band dari GKJW Surabaya, yang personilnya gabungan dari beberapa pemuda gereja GKJW di Surabaya, menjadi jalan pembuka sebelum mengiringi bintang tamu pertama yang tampil. Mereka juga membawakan lagu yang tak asing dinyanyikan oleh beragam gereja dari berbagai demominasi.

Mengalir bersama lirik lagu, "Maka Jiwaku pun Memuji-Mu, Sungguh Besar Kau Allahku...". Atau dalam versi lain liriknya menjadi "Kami Memuji Kebesaran-Mu.... Ajaib, Tuhan... Ajaib Tuhan..."

Band GKJW Surabaya (foto: Hendra Setiawan)
Band GKJW Surabaya (foto: Hendra Setiawan)

Nonton Artis Ibukota, Kapan Lagi?

Nama Delon alias Stanislaus Alexander Liauw Delon Thamrin, tentu tak asing. Apalagi buat generasi X dan Y. Ia mulai populer semenjak mengikuti ajang pencarian bakat sesi pertama Indonesian Idol tahun 2004 dan menjadi runner up. Namun tahta juara diberikan ulang padanya kemudian, karena hengkangnya juara 1 dari manjemen artis yang menjadi pihak sponsor. Delon kemudian semakin dikenal publik ketika melantunkan lagu Semua karena Cinta.

Tampilnya Delon sebagai artis pertama yang tampil, menjadi magnet bagi penonton. Meskipun ingin melihat dari dekat sang idola, tak sampai perlu berebut dan berdesakan. Masih terdapat celah di antaranya. Hampir semua lagu sudah khatam dihafal oleh penonton.

Ekspresi penonton (foto: Yohan Zukamotto)
Ekspresi penonton (foto: Yohan Zukamotto)


Beberapa lagu rohani populer seperti Tetap Setia, Hidup Ini adalah Kesempatan, Dia Mengerti, Terima Kasih Yesusku, dilalap habis oleh penonton yang ikutan bernyanyi dengannya. Demikian dengan lagu berbahasa asing seperti You Rise Me Up, pun juga terdengar di lapangan legendaris para artis yang juga kerap manggung diundang ke tempat ini.

Cukup senang, ceria, dan ada pula yang menangis ketika Delon membawakan lagu yang berirama rancak gembira atau syahdu dan mellow (lembut). Tak segan si artis ber-wefie dengan hape dari penonton. 

Ekspresi penonton (foto: Yohan Zukamotto)
Ekspresi penonton (foto: Yohan Zukamotto)

Selain juga turun panggung untuk bersalaman dengan sebagian di antaranya. Berkeliling dari sisi kanan panggung, ke arah tengah dan ke sisi kiri. Benar-benar pertemuan yang tak disangka buat fans karena bisa sedekat itu dengan idola.

Delon turun panggung menyapa penonton (foto: Yohan Zukamotto)
Delon turun panggung menyapa penonton (foto: Yohan Zukamotto)

Sebagai penampilan pamungkas adalah Ello, panggilan dari Marcello Tahitoe. Putra pasangan artis Minggus Tahitoe dan Diana Nasution ini tampil khas dengan gitar dan rambut panjangnya. Sama dengan Delon, lagu-lagu akustik bersama band pengiringnya sendiri, juga tak kalah dinamisnya. Penonton juga ikut atraktif menyanyi bersama pria yang kini menjadi vokalis Dewa 19.

Dibuka dengan lagu pop rohani bahasa Inggris, Open The Eyes Of My Heart yang dipopulerkan Michael W. Smith. Suasana masih anteng. Mungkin tak banyak yang hafal liriknya meskipun tahu lagunya.

Ekspresi penonton (foto: Yohan Zukamotto)
Ekspresi penonton (foto: Yohan Zukamotto)

Lalu berlanjut pada lagu-lagu populer seperti Serahkanlah, Kuberbahagia, Bapa Engkau Sungguh Baik. Suasana kembali bergairah. Bersama menikmati alunan nada lagu yang disampaikan.

Sebagai 'bonus', dengan terlebih dulu memohon ijin, Ello menyanyikan dua lagu populer Indonesia yang ikut membesarkan namanya di blantika musik Indonesia. Pergi untuk Kembali dan Masih ada Cinta sebagai pamungkas.

yohan-ello-dscf3175-66e829a3c925c42d2c102a62.jpg
yohan-ello-dscf3175-66e829a3c925c42d2c102a62.jpg

Sajian pamungkas dari Ello (foto: Yohan Zukamotto)

Layaknya pesta kembang api, panggung tetiba menjadi terang-benderang dengan tembakan 'meriam' yang juga mengeluarkan kertas warna (confetti).

Sebagai kegiatan rohani, penyelenggara acara menutupnya dengan lagu 'sejuta umat' yang menjadi ciri khas organisasi. "Aku Anak GKJW" menjadi lagu penutup sebelum doa berkat disampaikan.

Doa bersama sebelum pulang (foto: Hendra Setiawan)
Doa bersama sebelum pulang (foto: Hendra Setiawan)

Tenang dan Aman

Puji syukur acara ini bisa berjalan dengan baik. Semua berlangsung dengan aman, tertib dan nyaman. Warga yang hadir, pulang dengan membawa hati yang damai.

Toleransi dan harmoni pun nampak, ketika keterlibatan pendukung acara yang non-kristiani pun bisa melakukan tugasnya dengan baik dan profesional. 

Salam damai buat kita semua. Selamat menikmati liburan...

Hendra Setiawan

16 September 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun