Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Resepsi 731 Tahun "Satukan Tekad Surabaya Hebat"

31 Mei 2024   19:09 Diperbarui: 31 Mei 2024   19:38 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sendratasik kolosal  "Semarak Surabaya" turut memeriahkan HUT Surabaya ke-731 tahun 2024 (foto: dok. pribadi)

 

Beruntunglah warga kota Surabaya di masa kini. Punya pemimpin yang siap sedia mengayomi masyarakatnya. Egaliter dan dan punya visi yang jelas dalam membangun kota. Berdasarkan semangat gotong-royong, demi kesejahteraan bersama.

Pesan dan untaian keberhasilan yang dicapai kota Surabaya, bukanlah karena kemampuan walikota dan wakilnya. Atau juga dari DPRD-nya. Tetapi kebersamaan yang ada dengan masyarakat. "Panggil nama saya saja, 'Cak Eri' atau 'Cak Ji'. Bukan karena jabatannya sebagai walikota atau wakil walikota".

Ornamen penghias HJKS, spot foto warga kota (foto: dok. pribadi)
Ornamen penghias HJKS, spot foto warga kota (foto: dok. pribadi)

Cak Eri menceritakan kilas balik masa pemerintahannya selama 3 tahun ini. Dimulai dari tahun pertama yang berjuang melawan pandemi Covid-19. Serta keberhasilan yang sudah diraih setelahnya. Misalnya dengan pemanfaatan Balai RW yang dipergunakan sebagai "Sekolah" bagi orang tua dalam mendidik anak. Terdapat juga Pojok Baca sebagai perpustakaan mini.

Demikian juga dengan tumbuhnya UMKM baru, yang kini jumlahnya sudah mencapai 30.000, yang mampu menghasilkan  lebih 120 milyar setahun. Dengan ekonomi yang terus bergerak, pengangguran terbuka angkanya turun dari 10 ke 6 persen.

Dalam bidang pendidikan, anggaran pendidikan mencapai 2,2 trilyun. Dimanfaatkan untuk anggaran seragam gratis untuk SD-SMP, pemberian beasiswa. Termasuk yang berprestasi dalam bidang olahraga dan lain-lain.

Anggaran kesehatan untuk warga Surabaya juga cukup besar hingga 600 milyar pertahun. Warga Surabaya cukup dengan menunjukkan KTP bisa berobat secara gratis di Puskesmas. Persoalan stunting (gizi buruk pada anak), Surabaya peringkat terendah se-Indonesia; hanya 1,6%.

Pada bidang fisik, Eri menegaskan komitmennya dalam membangun kampung. Itulah sebabnya pada akhir-akhir ini, proyek box culvert (gorong-gorong) sampai ke kampung-kampung. "Kota Surabaya dibangun dari kampung dulu. Kita bebaskan kampung dari banjir, dari kegelapan," tegasnya.

Proyek pavingisasi dan PJU (Penerangan Jalan Umum), serta bedah rumah (renovasi rumah tidak layak huni) adalah proyek fisik yang dijalankan. Jadi bukan hanya untuk peningkatan SDM-nya.

Dalam kesempatan ini, Eri juga berterima kasih untuk partisipasi para ASN yang sudah bekerja dengan all out. Sebab pelayanan publik harus bisa selesai 1x24 jam. Jika tidak, ada kompensasi keterlambatan Rp 50.000.

Resepsi HJKS bersama ASN dan masyarakat umum (foto: dok. pribadi)
Resepsi HJKS bersama ASN dan masyarakat umum (foto: dok. pribadi)
"Dalam HUT ini, Surabaya hebat dibangun dari kekeluargaan. Hebatnya Surabaya karena rakyatnya saling mendukung dan membantu. Maka pertahankanlah... Bangunlah Surabaya dengan saling menghargai. Ayo, satukan tekad untuk Surabaya hebat! Kebersamaan itulah yang menjadi kekuatan kita."

Begitulah beberapa hal yang disampaikan walikota Surabaya Eri Cahyadi pada resepsi HUT ke-731 Surabaya yang diadakan di pelataran Balaikota Surabaya. Ia juga menyerahkan penghargaan kepada para kader "Surabaya Hebat" sebagai penggerak di lapisan terbawah.

Ribuan orang turut hadir di dalamnya, termasuk 1.000 orang masyarakat umum. Bahkan, kabarnya, kuota tersebut masih ditambah 300 orang lagi, mengingat animo warga cukup besar. Terbuka tidak hanya yang ber-KTP Surabaya, namun juga yang dari luar kota.

Seremoni foto bersama (foto: dok. pribadi)
Seremoni foto bersama (foto: dok. pribadi)

HJKS yang Berubah

Resepsi yang diadakan pagi hari -dijadwalkan pkl 7- tepat di hari ulang tahun tanggal 31 Mei ini, MC mempergunakan dwi bahasa: Indonesia dan Jawa Surabaya. Khas dan unik, walaupun terkadang ada terjemahan yang bisa membikin senyum.

Misalnya, "Hadirin dipersilakan duduk". Duduk dalam bahasa Jawa (halus) umumnya dipakai kata "pinarak" atau "lenggah" (Jawa madya/tengahan). Nah, dalam bahasa Surabaya jadi "lungguh". Terdengar kasar (Jawa ngoko), tapi itu adalah egaliter dan biasa untuk penduduk asli Surabaya.

Para seniman turut andil dalam memberikan suguhan yang apik kepada penonton (foto: dok. pribadi)
Para seniman turut andil dalam memberikan suguhan yang apik kepada penonton (foto: dok. pribadi)

Tak elok rasanya jika dalam momentum ini tak dikenalkan juga riwayat Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS). Adi Sutarwijono, Ketua DPRD Kota Surabaya didaulat untuk membacakannya.

Secara ringkas, HJKS pernah diperingati pada tanggal 1 April. Pemerintah Belanda membentuk gemeente (Pemerintah Kota) Surabaya ini di tahun 1906 bersama beberapa kota lainnya.

Pada tahun 1973, Walikota Surabaya, R. Soekotjo membentuk tim khusus untuk melakukan penelitian terhadap penetapan HJKS yang baru. Hasilnya, ada 4 (empat) alternatif tanggal yang sama-sama punya alasan kuat untuk menjadi HJKS baru.

Alternatif pertama, 31 Mei 1293, karena bertepatan dengan kemenangan Raden Wijaya dari Majapahit dalam melawan Kubilai Khan. Alternatif kedua, 11 September 1294 kala Raden Wijaya menganugerahkan tanda jasa kepada Kepala Desa Kudadu dalam mengusir tentara Tar-Tar.

Alternatif ketiga, 7 Juli 1358 atas dasar pertama kalinya nama Surabaya dipakai sebagai Naditira Pradeca Sthaning Anambangi (desa di pinggir sungai tempat penyeberangan). Tulisan tersebut tercatut dalam Prasasti Trowulan I.

Alternatif keempat, 3 November 1486, berdasarkan Prasasti Jiu yang menjelaskan bahwa pada tanggal tersebut Adipati Surabaya pertama kalinya mengoperasikan pemerintahan di daerah ini.

Pemotongan tumpeng raksasa oleh wakil walikota Surabaya Armuji alias Cak Ji (foto: dok. pribadi)
Pemotongan tumpeng raksasa oleh wakil walikota Surabaya Armuji alias Cak Ji (foto: dok. pribadi)

Berdasarkan keempat alternatif tersebut, dilakukan penggalian lebih dalam menyangkut data sejarah, pertimbangan ideal, serta nilai dan jiwa kepahlawanan sebagai ciri khas arek Suroboyo. Lantas Soekotjo mengusulkan kepada DPRD Kota Surabaya untuk menetapkan 31 Mei 1293 sebagai HJKS.

Berdasarkan Surat Keputusan No 02/DPRD/Kep/75 tertanggal 6 Maret 1975, DPRD Kota Surabaya mengesahkan HJKS pada 31 Mei 1293. Kemudian pada 18 Maret 1975, menyusul pengesahan dari Walikota Surabaya. Surat Keputusan Nomor 64/WK/75 memutuskan untuk mengubah peringatan HJKS dari 1 April menjadi 31 Mei. Dengan demikian per tahun 1975 tersebut, HJKS mulai diperingati setiap tanggal 31 Mei.

Pemotongan tumpeng raksasa oleh walikota Surabaya Eri Cahyadi alias Cak Eri (foto: dok. pribadi)
Pemotongan tumpeng raksasa oleh walikota Surabaya Eri Cahyadi alias Cak Eri (foto: dok. pribadi)

Pesta Rakyat

Kegiatan formal HJKS memang tidak membutuhkan waktu yang lama. Gelaran yang berakhir sekitar pkl. 10 siang itu juga diisi dengan penampilan paduan suara akbar "Bahana Suara Pelajar'. Mereka menyanyikan lagu sebagai pengisi waktu sebelum, saat, dan setelah acara formal dilakukan.

Ada lagu yang bernuansa kultural semacam "Rek, Ayo Rek, Tanjung Perak, Lenggang Surabaya". Ada juga lagu pop milik grup Jamrud yang berjudul "Selamat Ulang Tahun". Mengiringi pemotongan tumpeng raksasa, yang dilakukan secara bergantian oleh Cak Eri dan Cak Ji  (Armudji, wakil walikota Surabaya). Serta lagu penutup yang amat digandrungi, "Rungkad".

Bahana Suara Pelajar mengiringi prosesi acara sebelum dan sesudah acara formal berlansung (foto: dok. pribadi)
Bahana Suara Pelajar mengiringi prosesi acara sebelum dan sesudah acara formal berlansung (foto: dok. pribadi)

Tampilan kesenian lain yang tampil adalah kelompok musik patrol yang dibawakan secara apik oleh anak-anak tingkat SD se-Surabaya. Berkostum ala punakawan, seorang anak yang berkostum Bagong dengan pede membawakan Jula-Juli. Kidungan khas Surabaya.

'Menggemaskan', komentar penonton  (foto: dok. pribadi)
'Menggemaskan', komentar penonton  (foto: dok. pribadi)

Makin semarak gebyar HJKS adalah tampilnya ratusan seniman muda. Berkolaborasi lewat seni tari drama dan musik. Live, dimainkan secara langsung dengan seperangkat gamelan dan alat musik modern tambahan lainnya. Benar-benar memukau setiap orang yang melihat. Baik secara langsung, lewat big screen atau streaming.

Bergantian tampil sesuai urutannya  (foto: dok. pribadi)
Bergantian tampil sesuai urutannya  (foto: dok. pribadi)

Di akhir acara, panitia juga menyediakan menu sarapan rawon dan tahu campur (selain goodie bag berisi produk olahan UMKM). "Pantang pulang sebelum kenyang," kata MC sembari mempersilakan undangan ke tempat yang sudah ditentukan.

Mari, makan...  (foto: dok. pribadi)
Mari, makan...  (foto: dok. pribadi)

Hahaha... Tapi berhubung cuaca terik, yang laris selain air mineral adalah es coklat serut. Sungguh suweegerr rasanya di tenggorokan...

Mau...?!  (foto: dok. pribadi)
Mau...?!  (foto: dok. pribadi)

Selamat ulang tahun Surabaya...

Hendra Setiawan

31 Mei 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun