Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ibadah Jumat Agung dan Salat di Hari Jumat

7 April 2023   18:30 Diperbarui: 7 April 2023   18:26 992
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prosesi Jalan Salib di hari Jumat Agung oleh GKJW Dawarblandong, Mojokerto dalam balutan budaya Jawa (Foto: ANTARA/Rizal Hanafie)

Minggu itu hari libur. Bagi umat kristiani, menjadi "kewajiban" mereka untuk datang beribadah di gereja.

Tetapi jika ada hari lain non-Minggu, umat kristiani datang beribadah ke gereja, bawaannya jadi lupa. Hahaha... kondisi seperti itulah yang terkadang dialami beberapa orang (termasuk penulis :). Hari ini ada Ibadah Jumat Agung (pagi) buat umat Kristen, tapi siangnya ada Ibadah Salat Jumat bagi umat Islam.

Jadi teringatnya, kalau ke gereja itu pasti hari Minggu. Maka kalau di siang hari, terdengar pengumuman dari toa masjid soal "sholat" (KBBI: salat) Jumat, seolah diingatkan lagi. Besok itu masih Sabtu, lusa masih ada hari libur Minggu, hehe...

Persamaan yang Indah

Nah, omong-omong soal salat ini, rasanya jadi aneh kalau tetiba mendengar orang Kristen itu sebenarnya juga melakukan salat. Hah, beneran? Iya, betul! Sesungguhnya kata "Salat" ini sudah lazim digunakan oleh orang-orang (komunitas) Kristen Ortodoks saat menunaikan ibadahnya.

Kata "Salat" yang umum dipakai di Indonesia, mengacu pada asal bahasa Arab. Ia masih serumpun dengan kata "Zelota" dalam bahasa Arami (Syria). Bahasa ini sudah cukup tua dan biasa dipergunakan pada zaman Yesus.

Bagi bagi umat Kristen Ortodoks Arab, yaitu umat Kristen yang berada di Mesir, Palestina, Yordania, Libanon dan daerah Timur Tengah lainnya, sudah biasa memakai kata "Zelota" tadi, yang dalam bahasa Arab disebut "Salat". Maka tak heran kalau tradisi "Doa Bapa kami" oleh umat Kristen Ortodoks Arab disebutnya sebagai "Salattul Rabbaniyah".

Jadi, tak perlu mempertentangkan, memperbandingkan, apalagi sampai muncul "klaim" siapa meniru siapa. Tidak penting dan tiada gunanya. Tidak ada esensi, manfaat yang didapatkan dengan berdebat soal penggunaan istilah ini.  

Rasanya kepingin "menjewer" orang-orang yang merasa sok pintar dan pamer kesombongan seperti ini di dunia maya. Biar tak menular pada yang lainnya, yang akhirnya bisa jadi debat kusir tiada henti. Ujung-ujungnya malah "olok-olokan" dan debat agama.

Ada perbedaan penghayatan yang berbeda antara sembahyangnya umat Kristen dengan pengertian salat sebagaimana dimaksud dengan salatnya umat Islam. Sekalipun, ada waktu-waktu tertentu dalam tradisi salat yang dapat dikatakan sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun