Traadaa.... Datanya sudah bisa masuk ke sistem. Nama saya akhirnya disapa di awal masuk aplikasi. Demikian juga dengan nomor telepon dan NIK yang didaftarkan. Sudah bisa dilihat pada "Profil" pengguna.
 Â
Bahasan ini tidak mengulas semua fitur aplikasi. Namun soal terpenting yang banyak dicari oleh pengguna aplikasi, yaitu sertifikat vaksin. Ada perbedaan dengan tampilan aplikasi PeduliLindungi. Di sini pengguna tidak saja menemukan informasi adanya "Tiket Vaksin" mulai dosis 1-2 dan booster 1-2.
Ada juga bentuk sertifikat vaksin yang bersifat internasional. Pengguna bisa tinggal memilih negara yang dimaksud. Pada kolom "Penyesuaian Nama", pengguna dapat pula mengisi "Nomor Paspor" dan "Nomor Lengkap Sesuai Kode MRZ". Namun, jika tidak memiliki dan mengosonginya, tak masalah. Sertifikat ini bisa tetap tampil. Berisikan semua data tanggal vaksin dan jenis yang diberikan; selain data dasar identitas dari pengguna (nama, tanggal lahir, NIK).
 Â
Tampilan umum riwayat vaksin hanya menyebutkan dosis ke berapa dan tempat vaksin diberikan. Lebih detilnya bisa dilihat pada tanda ">" (selanjutnya). Pengguna aplikasi bisa mengambil gambar secara langsung (screenshoot atau capture) atau lewat tombol "Unduh Sertifikat". Bentuknya adalah PDF yang nama filenya berupa "deretan angka_certificate".
Nah, untuk tampilan sertifikat domestik, ada perubahan di aplikasi SATUSEHAT. Bentuknya tidak lagi berukuran besar seperti kertas ukuran A4. Namun sudah berubah menjadi seukuran kartu pada lazimnya. Jadi kalau dulu orang membuat duplikasi sertifikat vaksin diperkecil setara KTP/SIM, sekarang memang benar-benar berupa "Kartu Vaksin".
Â