Geologi, puisi, dan musik. Jika digabungkan jadi seperti apa ya?
Wah asyik juga ternyata... Keren, bisa dinikmati. Walau memang harus meresapi dulu kata dan makna yang dilantunkan.
Kira-kira begitulah saat awal menyaksikan pertunjukan “Andang Bachtiar dan Penyelaras” (ADB & Penyelaras) dalam Konser Musik Agustusan di malam minggu lalu (20 Agustus 2022). Bertajuk “Cerdas Merdeka”, kegiatan ini dilaksanakan di halaman jalan kampung depan Galeri Tedja Suminar, jalan Lapangan Dharmawangsa Surabaya.
Simak saja reff. dari lagu pembuka berjudul “Belajar dari Batu” ini.
Sudahkah kau belajar
Tentang diam dari batu
Menyimpan cerita
′Tuk dibaca yang berguru
Sudahkah kau belajar
Tentang sabar dari air
Tak henti mengalir
Mengikis ria mengendapkan nafsu
“Wow keren... tapi nek ngene jare arek Suroboyo, ‘jeru iki'..." timpal MC memberikan apresiasi. Maksudnya, paduan karya ini unik dan bagus. Namun berbobot, punya makna yang dalam.
Maklumlah, latarbelakang Andang adalah seorang geologis. Maka karya-karyanya tak jauh dari disiplin ilmu yang digelutinya. Mantan ketua IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) dua periode mulai 2000-2005 ini memaparkan, agar geologi itu juga memasyarakat. Ia menyebutnya karyanya sebagai “Geopuisifilosofi”.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!