Jumlah di atas bertambah menjadi 6.865 per 1 Juni 2022 pkl. 05.30. Ini adalah perhitungan menuju 12 jam awal setelah postingan tulisan terakhir di bulan Mei.
Berikut perbandingan jumlahnya jika gambar di atas tidak terbaca. Ada kenaikan jumlah pembaca agak banyak di salah satu artikel karena adanya perubahan dari sekadar tulisan biasa (Pilhan) menjadi "Headline" alias "Artikel Utama".
Nah, jika melihat tabel di atas, perolehan angka seperti itu sebetulnya sudah bisa dianggap "cukup bagus" (lumayan), bukan? Kalaupun total PV (pageviews) 6.600-6.800 ini sekalipun harus dipotong setengahnya (50%), masih bisa memenuhi syarat minimal mendapatkan K-Reward yang jumlahnya 3.000 UPV itu.
Namun, hingga hari ini pun, tak ada perubahan apa-apa di kanal pribadi saya. Masih tetap seperti semula. Dapat K-Reward terakhir masih di bulan Februari 2022 lalu. Tak ada notifikasi dan pembaruan lagi. Seperti diumumkan, "Tunggu 1 x 24 jam untuk prosesnya". Di luar dari 25 nama peringkat teratas yang mendapatkan K-Reward bulanan.
Terima kasih buat teman-teman Kompasianer yang sudi curhat juga soal K-Reward di bulan Mei lewat unggahan karyanya. Paling tidak "dugaan" saya selama ini ada data pendukungnya. Semestinya memang UPV nilainya jauh lebih kecil daripada PV.
Nilai tersebut bisa dipotong 10-20%. Kalau lebih dari itu, saya tidak tahu ada apa faktor apa lagi. Sebaliknya kalau nilai UPV jadi melonjak ketimbang PV-nya, ya keberutungan saja buat penulis, hehe.... Tapi kecolongan atau kekonyolan juga buat yang menghitungnya... :(
PHP
Tulisan ini bisa jadi "surat terbuka"' terutama untuk Admin Kompasiana. Bisa jadi 'protes' atau sekadar uneg-uneg. Atau juga mewakili keresahan, "suara diam" dari penulis lain yang tak mau, malas atau malu untuk mengungkapkan isi hatinya.
K-Reward sudah berjalan bertahun-tahun. Tentu saja sudah banyak masukan, saran dan kritik dari Kompasianers untuk memperbaiki sistemnya.Â