Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Disebut "Trihari" Suci Paskah, tapi Mengapa Jumlahnya Jadi Empat Hari?

15 April 2022   18:00 Diperbarui: 15 April 2022   18:01 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trihari Suci dalam rangkaian Pekan Paskah (gambar: dreamstime.com)

Tiga hari ini, umat kristiani pada umumya punya gawe besar dalam tradisi imannya. Paling jamak diketahui adalah hari libur Jumat Agung, seperti hari ini. Walaupun tak masuk dalam kalender, hari Minggunya nanti ada perayaan Paskah.

Melongok linimasa Twitter yang lagi trending 2 harian ini, saya menemukan tagar (tanda pagar) yang berkaitan dengan Perayaan Hari Besar Kristiani (PHBK) itu. Kemarin adalah adalah "Kamis Putih", dan hari ini adalah "Jumat Agung".

Ada apa dengan Kamis Putih sehingga Twitter menuliskan keterangan "Sedang tren dalam topik Indonesia"? Sedangkan yang untuk Jumat Agung, keterangannya adalah "Hanya di Twitter -- Populer".

Tangkapan layar (dok. pribadi)
Tangkapan layar (dok. pribadi)

 

Bagi yang bukan umat (pemeluk agama) yang mengimaninya, bisa jadi ini akan menjadikannya sebuah pertanyaan. Tulisan ringkas ini semoga bisa memberikan sedikit penjelasan. Tak apa saling belajar bersama. Sebab makin kenal, tentu akan makin sayang, hehe... seperti kata pepatah saja :)

Ya, dalam tradisi gerejawi umat kristiani, hari-hari selama Kamis hingga Minggu lusa adalah rangkaian hari suci yang punya makna yang agung. Momen yang diperingati saat ini adalah kisah penebusan dosa umat manusia. Penggenapan akan janji dan nubuatan yang telah berlangsung ribuan tahun lamanya. Keselamatan sebagai anugerah Tuhan telah dinyatakan.

Trihari Suci

Nah, peristiwa-peristiwa monumental nan suci yang berlangsung sejak Kamis hingga Minggu itu, dalam istilah gerejawi  disebut dengan "Trihari Suci", Gereja merayakan 'misteri' karya keselamatan (penebusan dosa) yang dilakukan oleh Yesus Kristus.

Secara berurutan, Trihari Suci ini ini adalah demikian.

1. Kamis Putih

Ini adalah peristiwa untuk mengenang Perjamuan Paskah pada malam terakhir (Last Supper) ketika Yesus masih bersama dengan 12 murid-Nya. Sesaat sebelum Ia mengalami berbagai kesengsaraan.

Hari ini dinamai "Putih" karena erat kaitannya dengan yang berwarna putih. Liturgi, serapan dari bahasa Yunani "leitourgia", secara umum diartikan sebagai pola, tata ibadah.

Gereja-gereja pada waktu ini menggelar yang namanya sakramen Perjamuan Kudus. Ini yang paling umum diselenggarakan. Namun terkadang, demi mendapatkan esensi yang ada,  dilakukan pula "pembasuhan kaki" oleh para pemimpin umat kepada warga jemaat. Ini adalah wujud keteladanan Sang Kristus sebagai "pemimpin" yang mau melayani "orang yang dipimpinnya".

2. Jumat Agung 

Hari ini adalah masa-masa ketika Yesus mengalami berbagai penderitaan. Puncaknya adalah penyerahan diri (nyawa); kematian ragawi di atas kayu salib.

Salib sendiri pada konteks masa itu adalah alat hukuman yang paling kejam dan tak manusiawi pada masa bangsa Romawi berjaya. Pada dua balok kayu, kedua tangan si terhukum direntang, dipaku dan/atau diikat pada bagian horisontal (patibulum). Sedangkan kakinya pada bagian vertikal (stipes). Kemudian salib tadi dipancang ke tanah, hingga si terhukum dibiarkan tergantung sampai mati.

3. Sabtu Sunyi (kadang diistilahkan juga dengan Sabtu Suci)

Ini adalah masa ketika Yesus berada dalam kubur, berada di alam maut. Masa penantian bagi para murid akan penggenapan janji yang diucapkan sebelumnya. Bahwa Dia akan bangkit kemudian di hari ketiga.

Malam Paskah adalah malam penantian, bagi umat untuk berjaga dalam keheningan. Menanti akan kebangkitan-Nya di peristiwa Paskah (Pascha).

4. Minggu Paskah

Inilah yang sebenarnya menjadi puncak perayaan iman umat kristiani (bukan pada Natal).  Sebab Yesus telah benar-benar menggenapi Firman-Nya. Ia bangkit dari kematian fisik. Mengalahkan kuasa maut, menebus dosa umat manusia. 

Tentu saja, pengorbanan diri-Nya adalah memulihkan hubungan kembali dengan Allah yang sebelumnya sudah rusak. Paskah menjadi titik balik kekuatan iman, pada janji keselamatan yang kekal.

Kronologi Waktu, Beda Pemahaman

Nah, ini yang akhirnya jadi pertanyaan juga bagi umat yang awam. Melihat penjelasan Trihari Suci di atas, urutannya adalah Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Sunyi (Suci), dan Minggu Paskah? Jadinya empat hari, bukan tiga dong...?.

Trihari Suci [Paskah] itu dalam Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Latin "Triduum" yang berarti tiga hari. Maksudnya tiga periode waktu penuh hitungan 24-jam. Triduum ini dilakukan untuk mengenang penderitaan, kematian, penguburan, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Sebutan "trihari" alias tiga hari sebenarnya bukan untuk merujuk pada jumlah harinya, Sebagaimana dipahami konteks waktu Indonesia, tempat kita tinggal. Kamis hingga Minggu, jika dihitung waktu permulaan pkl. 00.01 - 23.59 maka ketemunya memang empat hari.

Membaca ayat-ayat Kitab Suci tentang cara orang Yahudi (bangsa Ibrani) dalam menghitung hari, dapat diketahui bahwa sebuah peristiwa biarpun durasinya kurang dari satu hari, tetap dihitung sehari penuh. Itu pemahaman pertama.

Pemahaman kedua adalah soal cara hitung waktu yang dipakai sebagai dasar perhitungan. Permulaan perhitungan yang disebut "hari" adalah waktu matahari terbit hingga terbenam. Sebaliknya, malam adalah waktu matahari terbenam hingga matahari terbit lagi esok. Kira-kira hari jam 6 pagi dan malam dimulai 18.00.

Dengan cara hitung tradisional ini, maka dari Kamis petang ke Jumat petang dihitung satu hari. Demikian seterusnya hingga ke Sabtu petang berarti dua hari. Dan jika dilanjutkan ke Minggu petang ketemulah waktu tiga hari lamanya.

Maka, kalaupun ada teks yang mengatakan Yesus bangkit pada hari ketiga setelah kematian-Nya. Itu berarti dihitungnya dari sore hari Jumat ini (pkl. 15.00 waktu Indonesia), Yesus mengalami kematian. Jumat petang ini (mulai pkl. 18.00 waktu Indonesia) sudah masuk hari kedua. Dan Minggu pagi-pagi benar, kala Yesus bangkit dari kubur adalah perhitungan waktu di hari ketiga. It's clear!

Jadi, memahami pengertian triduum alias trihari suci ini lebih merujuk pada konteks waktu yang dipakai dalam teks Kitab Suci. Bukan merujuk pada pengertian umum yang dipahami secara universal.

Selamat memasuki Trihari Suci, terkhusus bagi para sahabat yang memperingatinya. Salam damai buat semuanya. Tuhan memberkati... :)

15 April 2022

Hendra Setiawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun