1. Kamis Putih
Ini adalah peristiwa untuk mengenang Perjamuan Paskah pada malam terakhir (Last Supper) ketika Yesus masih bersama dengan 12 murid-Nya. Sesaat sebelum Ia mengalami berbagai kesengsaraan.
Hari ini dinamai "Putih" karena erat kaitannya dengan yang berwarna putih. Liturgi, serapan dari bahasa Yunani "leitourgia", secara umum diartikan sebagai pola, tata ibadah.
Gereja-gereja pada waktu ini menggelar yang namanya sakramen Perjamuan Kudus. Ini yang paling umum diselenggarakan. Namun terkadang, demi mendapatkan esensi yang ada, Â dilakukan pula "pembasuhan kaki" oleh para pemimpin umat kepada warga jemaat. Ini adalah wujud keteladanan Sang Kristus sebagai "pemimpin" yang mau melayani "orang yang dipimpinnya".
2. Jumat AgungÂ
Hari ini adalah masa-masa ketika Yesus mengalami berbagai penderitaan. Puncaknya adalah penyerahan diri (nyawa); kematian ragawi di atas kayu salib.
Salib sendiri pada konteks masa itu adalah alat hukuman yang paling kejam dan tak manusiawi pada masa bangsa Romawi berjaya. Pada dua balok kayu, kedua tangan si terhukum direntang, dipaku dan/atau diikat pada bagian horisontal (patibulum). Sedangkan kakinya pada bagian vertikal (stipes). Kemudian salib tadi dipancang ke tanah, hingga si terhukum dibiarkan tergantung sampai mati.
3. Sabtu Sunyi (kadang diistilahkan juga dengan Sabtu Suci)
Ini adalah masa ketika Yesus berada dalam kubur, berada di alam maut. Masa penantian bagi para murid akan penggenapan janji yang diucapkan sebelumnya. Bahwa Dia akan bangkit kemudian di hari ketiga.
Malam Paskah adalah malam penantian, bagi umat untuk berjaga dalam keheningan. Menanti akan kebangkitan-Nya di peristiwa Paskah (Pascha).