Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Balas Dendam" Demi K-Rewards

24 Maret 2022   17:00 Diperbarui: 24 Maret 2022   17:02 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (foto: pxhere.com)

Ah, lagi-lagi di bulan Maret ini, kesibukan bertambah lagi. Jelas tidak memungkinkan menyelesaikan "misi pribadi" untuk menuangkan karya secara rutin. Seperti pada bulan Februari lalu, yang bisa genap sebanyak jumlah hari. Bahkan lebih sedikit jumlahnya.

Demi apa coba 'ngebut' menulis sebanyak itu? Kejar tayang untuk target "one day one article"? Apa untungnya sih?

Secara materi, tidak juga. Jelasnya, hanya menambah statistik jumlah tulisan yang terpampang dan berapa banyak pembaca beserta poin yang diperoleh.

Terlepas dari itu, tentu saja seperti kebanyakan "pemburu" K-Rewards lainnya, mencari jumlah UPV (pembaca unik) sejumlah 3.000 bukan perkara mudah. Kalau tidak menjadi penulis yang sudah punya nama atau punya komunitas yang besar, perjuangan bertambah berat.

Beruntung kalau membuat tulisan, lalu bisa menjadi "Artikel Utama". Selain menyenangkan, juga menguntungkan. Sebab tingkat keterbacaan kemungkinannya lebih tinggi. Ia lebih banyak mendapatkan promosi ketimbang tulisan lainnya.

Beruntung juga jika tulisannya spesifik mampu menyasar pada kelompok tertentu yang fanatik. Pasti juga akan mendapat jumlah keterbacaan yang tinggi.

Jumlah pembaca yang menjadi salah satu syarat mendapatkan K-Rewards, membuat para penulis harus bisa memanfaatkan peluang yang ada. Makin banyak jumlah pembaca, makin besar kesempatan mendapatkan bonus bulanan.

 

"Balas Dendam"

Mula kata pertama yang sebenarnya hendak saya tulis adalah "Terima kasih".  Mengapa? Sebab secara tak terduga saya turut mendapatkan notifikasi kiriman transfer dari Kompasiana pada bulan Maret ini.

Kedatangan kabar baik ini tentu saja sebagai "imbalan" dari penulisan di bulan Februari lalu. Artinya, total tulisan saya dianggap bisa memenuhi batas minimum perolehan UPV sebesar 3.000. Hitungan manual dan pengumuman kali ini tak beda jauh, sekitar 10-15 persen. Hitungan manual sekitar 4,2oo pembaca, namun informasi dari Admin mendapatkan UPV 3,9 K.

Hahaha... "dendam" saya akhirnya terbalaskan. Puas dan lega. Walaupun sebelumnya --seperti yang disampaikan banyak Kompasianer-- kok mesti bermasalah di awal-awal pengumuman. Jumlah perhitungan manual tinggi tapi hasilnya zonk. Tidak mendapatkan reward sebagaimana yang diharapkan.

Rasa kecewa yang sama tentu saja mucul. Tapi karena sebelumnya sudah mempersiapkan diri untuk merasakan de javu di bulan yang sama, Februari 20221, jadinya kecewanya tak lagi terlalu dalam.

Ya, tahun kemarin di bulan yang sama perhitungan manual yang saya lakukan ternyata meleset dari perkiraan. Jadi meskipun sudah tinggi dapat PV (jumlah pembaca) tapi berhubung nilai minimal pembacanya juga ditambahkan, akhirnya tersia-sia usaha mendapatkan K-rewards tersebut. 

Awalnya hanya cukup 1.500 PV seperti di informasi pada Januari 2021, tapi lantas menjadi 2.000 PV di bulan Februari mendatang. Nah, program itu langsung pula diterapkan di bulan yang sama pengumumannya. Bukan berlaku di kesempatan berikutnya.

Jadi, "kegagalan" itu yang hendak ditebus di tahun ini. Mampukah sukses menaklukkan tantangan, walaupun standar perhitungannya dinaikkan kembali?

Ya, Februari 2021, K-Rewards hanya menghitung PV minimal 2.000 dengan catatan tulisan masuk kategori "Pilihan". Tahun ini di bulan yang sama, perhitungannya menjadi UPV dengan batas minimal 3.000. Tetapi semua tulisan akan diperhitungkan jumlahnya.

***

Di awal pekan, saat pengumuman perolehan K-rewards bulan Februari 2022 lalu, lagi-lagi Admin membuat 'kejutan' yang menimbulkan gejolak. Para pemburu K-Rewards dan penerimanya terkaget-kaget. "Saya kok tidak dapat, padahal....? Saya dapat tapi kok nilainya tambah sedikit..."

Sebagai bagian dari dari antara mereka, tentu saja saya paham bagaimana rasanya. Ada rasa kecewa dan sedih juga. Bolak-balik dilihat infonya, tetap di kolom dimaksud  tidak ada perubahan.

Barangkali bersabar adalah kuncinya, eeeaaa... Sebab, kalau memang perhitungannya tidak melenceng jauh, bagi para penulis yang bisa memenuhi standar minimal pembaca (UPV) pasti akan ada perubahannya setelah beberapa hari kemudian.

Tapi memang sih, yang tetap menjadi misteri adalah menghilang alias turun berapa persen dari perhitungan antara PV dan UPV. PV yang bisa dihitung secara manual selama bulan berjalan dengan UPV yang hanya bisa diketahui secara terbatas.

Tetap Semangat

Tulisan ini memang hanya sekadar sharing semata. Minimal menjadi catatan pribadi, dan syukur-syukur bisa jadi inspirasi atau bermanfaat buat pembaca lainnya.

Mau menulis ajeg atau tidak, itu pilihan. Tetap berkarya atau berhenti saja, juga tidak ada yang melarang. Termasuk menulis untuk mendapatkan hadiah atau tidak, juga kembali pada niatan diri.

Enjoy sajalah dalam berkarya. Tak usah memaksakan diri. Kalau tujuan semula sudah bergeser, ada saatnya untuk menata lagi komitmen yang dibangun.

Satu lagi, lebih baik menuangkan karya ketika sedang fresh atau dalam suasana hati yang gembira. Itu rasanya jauh lebih mudah ketimbang saat sedang punya masalah atau kondisi tubuh lagi tak baik atau bad mood.

Sekali lagi terima kasih untuk kado yang tak dinyana. Selamat hari Kamis yang manis :)....

24 Maret 2022

Hendra Setiawan

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun