Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nyepi: Daring, Hening, Bening, Wening

3 Maret 2022   19:20 Diperbarui: 3 Maret 2022   19:22 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyepi yang hening (Ilustrasi: kompas.com)

Daring

Tak terasa ini tahun ketiga kita hanya bisa bersua secara daring akibat pandemi yang belum benar-benar mereda
Semoga di Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1944 ini, kau tetap berada dalam masa bahagia
Terima kasih saudaraku yang berbeda keyakinan, karena aku juga bisa belajar darimu soal sejatinya hubungan antara manusia dan semesta raya
Jagat buana akan kembali menata diri untuk menjaga keseimbangannya; oleh karenanya harus ada perdamaian, tidak saja antara manusia dengan Sang Penciptanya, tapi juga manusia dengan lingkungan di tempat tinggalnya berada

                                               

Hening

Ya, hari ini seperti namanya "NyepI", sepi pula aktivitas di jejaring media komunikasi kita
Selain sapaan pagi yang khas dan info-info penting soal keberadaan kawan-kawan yang lagi bergembira atau ditimpa duka
Bisa jadi mereka yang tak ikut merayakan Nyepi, turut berempati dengan tak banyak mengumbar cerita di sana
Heningnya hari ini, untuk turut belajar memaknai arti kehadiran dan kemanfaatan diri bagi sesama

Bening

Sebening air yang tenang hingga mampu memantulkan cahaya wajah orang yang menatapnya
Dalam momen secantik tanggal 3-3-'22 yang dianggap baik oleh sebagian orang yang menyukainya
Rasa syukur yang dipanjatkan untuk setiap keberhasilan dan kegagalan, bisa membuat hati terasa lapang dan lebih lega
Tak usah menyalahkan diri hingga jatuh terpuruk tak berdaya, lebih baik untuk menyadari letak kesalahan agar bisa bangkit kemudian dan berjaya

Wening

Dalam ketenangan waktu yang ada ini, semoga kita bisa berangkat kembali dari titik balik yang sama
Menjalani peran dan melakukan fungsi sebenar-benarnya di manapun kita ditempatkan oleh-Nya
Bukan berarti jika suatu saat kita tersandung lagi, itu sebagai pembenaran "Manusia tempatnya salah, harap maklum adanya"
Dalam wening, dalam hening; dalam tinggal tenang, percaya Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang akan memampukan kita menapak hari-hari selanjutnya

3 Maret 2022

Hendra Setiawan

*)  Puisi sebelumnya:  Cerita Semesta tentang Hari Raya

Hari Ini, Bisakah Kita Saling Memuji?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun