Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tergiur Janji Manisnya Rezeki

28 Februari 2022   15:00 Diperbarui: 28 Februari 2022   15:01 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Senangnya mendapat hadiah (sumber: istockphoto.com)

Pagi-pagi dapat berita hepi
Ciee... rasanya senang sekali
Seperti riangnya dunia anak bernyanyi tralala... trilili...

Coba saja bayangkan, buka hape, ada notifikasi
"Selamat Anda mendapat hadiah 175 juta dari BRI"
"Klaim hadiah mobil Anda dari kejutan Honda rejeki"

Berbunga-bunga hati
Girang tiada henti
Membayangkan besaran hadiah yang akan dinikmati

Ah, ya... tak sedikit orang tertipu permainan ini
Seolah-olah benar berita yang disebutkan tadi
Padahal mencatut nama petinggi dan dan organisasi bukan hal yang baru lagi

Andainya orang bisa lebih sabar diri
Tak grusa-grusu dalam menyikapi
Tentu kerugian tak sampai terjadi

Seperti orang sedang jatuh hati
Melakukan apa saja, itu dan ini
Demi mencairkan woro-woro yang diterimanya tadi

Kalau saja orang bisa berpikir lebih jernih hingga sadar diri
Tak 'kan mudah terbujuk dan tergiur sampah informasi
Tak melakukan aktivitas apa-apa kok bisa ketiban rezeki

Apa bisa hadiah datang sendiri
Tak mungkinlah... karena harus ada awalan yang mendahului
Entah itu kirim jawaban lewat sebuah kuis, tukar bungkus produk kemasan, atau ikut program loyality

Andai kemajuan teknologi informasi
Dipergunakan secara tepat untuk meng-upgrade diri
Tak kan mudah tergiur kosong janji

Cerita nyata ini masihlah amat sederhana
Kebanyakan korbannya juga kaum bersahaja
Mereka yang begitu mudahnya terpesona

Berbeda dengan mereka yang termasuk golongan "elite"
Bukankah mereka mestinya lebih bisa berpikir jernih dan tidak morat-marit
Tetapi kenyataannya, jatuh juga pada jeratan investasi bodong dan ikutan terlilit

Literasi jalur mandiri
Bisa jadi alternatif solusi
Biar tak mudah tergiur manisnya janji

28 Februari 2022

Hendra Setiawan

*)  Sebelumnya:   Tahu Tempe Hilang dari Pasaran, Apa Sebabnya?

Masalah Pengeras Suara dan Matinya Tenggang Rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun