Â
Aku mulanya tak dihargai
Tubuhku tak elok dipandang
Aku ditinggalkan begitu saja
Tak dirawat, hanya dibiarkan begitu saja
Aku bagai sosok yang tak diminati
Biar ku tumbuh
Atau biar ku mengering dan mati
Tak ada bedanya
Hidupku jauh dari rasa bahagia
Karena aku seperti kurang nutrisi
Orang mengacuhkan keberadaanku
Mereka lebih memilih yang lainnya
Orang lebih menyukai yang tumbuh besar memesona
Orang lebih melirik pada tubuh yang elok dipandang
Orang lebih puas menatap perawakan yang kuat dan gagah
Bukan seperti aku yang liar tak terurus
Musim berganti, akupun berbenah diri
Aku tumbuh dan berkembang seperti kuharapkan
Aku bisa seperti mereka, walau memang tak bisa menyamainya
Aku bisa begini berkat hujan yang datang membantuku bertumbuh
Aku bertambah besar dan berseri
Seperti memang sifat genetika yang diwariskan
Aku juga mampu
Untuk bisa menghasilkan kuncup bunga dan pembuahan
Nasibku berubah berkat hujan yang datang menyegarkanku
Aku yang tadinya hanya bisa tumbuh liar tak terperhatikan
Kini aku pun bisa berbangga diri
Terima kasih, wahai sang hujan
2 Februari 2022
Hendra Setiawan
*) Artikel sebelumnya:  Imlek dan Hujan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H