Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Pembawa Kebahagiaan

2 Februari 2022   18:30 Diperbarui: 2 Februari 2022   18:35 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman Rosela tambah subur terkena siraman air hujan (foto: dok. pribadi)

 

Aku mulanya tak dihargai
Tubuhku tak elok dipandang
Aku ditinggalkan begitu saja
Tak dirawat, hanya dibiarkan begitu saja

Aku bagai sosok yang tak diminati
Biar ku tumbuh
Atau biar ku mengering dan mati
Tak ada bedanya

Hidupku jauh dari rasa bahagia
Karena aku seperti kurang nutrisi
Orang mengacuhkan keberadaanku
Mereka lebih memilih yang lainnya

Orang lebih menyukai yang tumbuh besar memesona
Orang lebih melirik pada tubuh yang elok dipandang
Orang lebih puas menatap perawakan yang kuat dan gagah
Bukan seperti aku yang liar tak terurus

Musim berganti, akupun berbenah diri
Aku tumbuh dan berkembang seperti kuharapkan
Aku bisa seperti mereka, walau memang tak bisa menyamainya
Aku bisa begini berkat hujan yang datang membantuku bertumbuh

Aku bertambah besar dan berseri
Seperti memang sifat genetika yang diwariskan
Aku juga mampu
Untuk bisa menghasilkan kuncup bunga dan pembuahan

Nasibku berubah berkat hujan yang datang menyegarkanku
Aku yang tadinya hanya bisa tumbuh liar tak terperhatikan
Kini aku pun bisa berbangga diri
Terima kasih, wahai sang hujan

2 Februari 2022

Hendra Setiawan

*) Artikel sebelumnya:  Imlek dan Hujan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun