Ada pula yang mendekati angka kepunahan. Belum lagi dengan pemanfaatannya sebagai bahan pangan atau keperluan lainnya, makin tidak sejahtera koloni hidup mereka.
Tentu dengan adanya peringatan hari satwa ini, kepedulian terhadap hewan-hewan di sekitar, juga melalui habitat hidupnya, bisa ditingkatkan. Minimal dengan cara sederhana seperti menyayangi hewan-hewan peliharaan atau liar.Â
Atau tidak mempergunakan produk olahan yang berbahan dasar dari hewan tertentu (yang di ambang kepunahan). Atau tidak mengonsumsi jenis hewan tertentu (yang memang bukan untuk konsumsi pangan pada normalnya).
Momentum Hari Satwa Sedunia juga menjadi refleksi; sebagai pengingat agar setiap manusia menyadari kondisi habitat dan hak-hak satwa yang ada saat ini. Peran satwa di alam memiliki peran penting di dalam kelangsungan ekosistem kehidupan. Matinya satu rantai kehidupan akan berdampak kepada yang lainnya.
Maskot Olahraga dan Kesadaran Kecintaan Satwa
Event olahraga yang paling aktual saat ini adalah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang diselenggarakan di tanah Papua. Sebenarnya kegiatan empat tahunan ini dijadwalkan pada tahun 2020 lalu (20 Oktober-2 November). Berhubung masa pandemi, akhirnya ditunda setahun (2-15 Oktober 2021).
Salah satu bagian dari penyelenggaraan kegiatan akbar olahraga, baik tingkat nasional atau regional dan internasional, peran serta "maskot" menjadi elemen yang penting. Ia menjadi semacam brand, simbol, pengingat atau justru menjadi ajang kampanye; memberi pesan atau misi tertentu.
Maskot, dalam pengertian KBBI memang tidak sebatas mengambil bentuk hewan. Bisa juga dari orang atau benda, yang kemudian diperlakukan sebagai lambang. Dengan kata lain, maskot adalah sebuah unsur yang sengaja diciptakan untuk kepentingan tertentu.
Maskot ini berfungsi sebagai karakter hidup. Ia harus mampu melakukan sesuatu, bertindak sebagaimana plot, alur yang telah disesuaikan dengan karakternya. Persepsi masyarakat atas maskot adalah cerminan dari brand (merek) yang dimaksud. Â Â
Pada gelaran PON XX Papua 2021 ini, ada dua hewan khas dari Bhumi Cenderawasih yang diperkenalkan kepada publik. Mereka diberi nama "Kangpho" dan "Drawa".
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!